Covid-19 Varian Delta Menyebar, WHO Himbau Orang yang Divaksin Harus Tetap Memakai Masker

29 Juni 2021, 19:35 WIB
Ilustrasi masker.. /ISTOCKPHOTO/YJPTO

PR DEPOK - WHO ingin orang yang divaksinasi penuh tetap untuk memakai masker dan mempraktikkan jarak untuk melindungi diri mereka dari varian delta.

Organisasi Kesehatan Dunia ini membuat pengumuman pada Jumat, 25 Juni 2021.

Dr. Mariangela Simao sebagai asisten direktur jenderal WHO untuk akses ke obat-obatan dan produk kesehatan mengatakan bahwa vaksin saja tidak akan menghentikan penularan di masyarakat.

Baca Juga: Sinopsis Film Allied: Perjalanan Cinta Brad Pitt Bersama Marion Cottilard Saat Perang Dunia II

"Orang-orang perlu terus menggunakan masker secara konsisten, berada di ruang berventilasi, kebersihan tangan, jarak fisik, hindari berkerumun," kata Simao saat konferensi pers dari markas besar WHO di Jenewa seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

“Ini masih terus menjadi sangat penting, bahkan jika Anda divaksinasi,” ucapnya lagi.

Selama pandemi, khususnya dalam tiga bulan terakhir, terdapat banyak kritikan terhadap WHO.

Kritik tersebut mengatakan bahwa organisasi kesehatan global tersebut gagal menjalankan kepemimpinannya dan menuduhnya sebagai pion China dan jatuh ke propaganda negara.

Secara khusus, para kritikus telah mencabik WHO karena kurangnya ketegasan dalam menangani wabah di Wuhan dan tidak mendapatkan jawaban pasti dari pejabat China.

Baca Juga: Sebut Lesti Kejora Frustrasi hingga Teteskan Air Mata, Poppy Amalya: Ada Perasaan yang Tak Diungkapkan

Varian delta, yang pertama kali terlihat di India, dianggap oleh WHO sebagai varian yang paling menular dari yang diidentifikasi sejauh ini.

WHO juga memperingatkan bahwa Covid-19 varian delta ini sekarang menyebar di setidaknya 85 negara.

Dikenal sebagai B.1.617.2, varian Delta telah diberi label sebagai mutan ganda oleh Kementerian Kesehatan India karena membawa dua mutasi, yaitu L452R dan E484Q.

L452R adalah mutasi yang sama terlihat dengan varian homegrown California dan E484Q mirip dengan mutasi yang terlihat pada varian Brasil dan Afrika Selatan.

Kedua mutasi tersebut terjadi pada bagian-bagian penting dari virus yang memungkinkannya masuk dan menginfeksi sel manusia.

Baca Juga: Sinopsis Film Peppermint: Perjuangan Balas Dendam Jennifer Garner Melawan Gangster

Pejabat WHO mengatakan jenis mutan Covid ini adalah jenis virus corona tercepat dan terkuat, dan akan 'mengambil' orang yang paling rentan, terutama di tempat-tempat dengan tingkat vaksinasi rendah.

Banyak orang yang terjangkit virus Covid-19 ini dilaporkan membutuhkan lebih banyak oksigen dan perawatan intensif.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler