Mengenal Sosok Ahmad Massoud, Pemimpin Kelompok Anti-Taliban dari Lembah Panjshir yang Siap Perangi Taliban

23 Agustus 2021, 16:20 WIB
Pemimpin anti-Taliban Afghanistan, Ahmad Massoud menyatakan pasukannya siap berperang dengan kelompok militan tersebut. /REUTERS/Mohammad Ismail.

PR DEPOK - Meski Taliban merebut sebagian besar wilayah Afghanistan, termasuk ibu kotanya, faktanya mereka tidak memiliki kendali penuh atas negara itu.

Otoritas mereka tidak diakui oleh kekuatan global, presiden sebelumnya tidak mengundurkan diri, dan wakil presiden telah menunjuk dirinya sebagai presiden sementara.

Di lain sisi, sekarang ancaman militer muncul 150 kilometer dari Kabul menghantui Taliban.

Baca Juga: Cek Nama Penerima BPUM 2021 Pakai KTP di Link Ini untuk Cairkan Rp1,2 Juta

Diketahui sebelumnya, Taliban memproklamirkan kemenangan dan mengakhiri kekerasan di Afghanistan pada 15 Agustus setelah merebut Kabul tanpa perlawanan.

Namun beberapa wilayah di negara itu memutuskan mereka tidak akan menyerah begitu saja.

Salah satunya Lembah Panjshir di utara Kabul adalah benteng utama terakhir perlawanan terhadap Taliban.

Terselip di pegunungan, Panjshir telah lama memiliki reputasi sebagai benteng perlawanan.

Baca Juga: Bahas Soal Kritik Melalui Mural, Rizal Ramli: Hal Biasa dalam Alam Demokrasi

Pada tahun 1980-an, komandan militer legendaris Ahmad Shah Massoud berhasil mempertahankannya selama invasi Soviet dan perang saudara dengan Taliban.

Sekarang putranya, Ahmad Massoud, menolak untuk menyerah kepada Taliban, secara terbuka mengatakan bahwa dia telah mengambil jubah ayahnya. Sebagai tanda siap meneruskan perjuangan ayahnya.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Sputnik News, inilah yang harus Anda ketahui tentang sosok pemimpin yang lantang menentang Taliban di utara Afghanistan.

Ahmad Massoud telah berjanji bahwa tidak seperti banyak daerah lain di Afghanistan, wilayah Panjshir tidak akan menyerah tanpa perlawanan.

Baca Juga: Kubu Anti-Taliban Nyatakan Siap Perang di Afghanistan, Ahmad Massoud Berharap Taliban Tak Diakui Dunia

"Saya putra Ahmad Shah Massoud, menyerah bukan bagian dari kamus saya", kata Massoud.

Taliban tampaknya siap untuk menguji pernyataan tersebut, pada Sabtu, 22 Agustus kemarin, Ahmad Massoud mengatakan bahwa mereka telah mengirim ratusan pejuang untuk menangani provinsi "pemberontak".

Massoud menegaskan bahwa rakyatnya menolak perbudakan dan menginginkan pemerintahan yang inklusif dan representatif.

Ia juga mendukung model pembagian kekuasaan 'internal Swiss' di Afghanistan, yang diusulkan ayahnya sebelum insiden pembunuhan yang menimpanya pada 2001 oleh sekutu Taliban, al Qaeda.

Lantas kekuatan apa yang saat ini dimiliki oleh Massoud?

Baca Juga: Kecam Muhammad Kece, Shamsi Ali: kalau Setan Manusia Ini Dibiarkan, Jangan Terkejut Umat Islam Marah

Dengan pejuang Talibanyang tengah menuju Lembah Panjshir, masih belum jelas berapa banyak pertempuran yang bisa dilakukan Massoud dan anak buahnya.

Meskipun ada beberapa indikasi bahwa provinsi itu mungkin bertahan lebih lama daripada wilayah lain dari negara yang ditaklukkan Taliban dalam beberapa bulan.

Lembah ini dikelilingi oleh pegunungan dengan satu-satunya jalan keluar dan masuk adalah hutan kecil yang dilalui oleh Sungai Panjshir, yang relatif mudah dipertahankan.

Massoud juga memanggil semua pejuang yang tersisa yang menentang kekuasaan Taliban bergabung dalam panjinya, termasuk sisa-sisa Tentara Afghanistan yang dilatih AS, pasukan keamanan, dan pasukan khusus.

Baca Juga: Ari Lasso Berikan Kabar Kondisinya Pasca Operasi Pengangkatan Tumor di Perut

Pemimpin anti-Taliban Panjshir juga meminta negara-negara asing, termasuk AS, untuk memasok kelompoknya dengan senjata.

Selain itu, Massoud juga memperoleh daya tarik politik setelah didukung oleh Wakil Presiden Amrullah Saleh, yang mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara pada 15 Agustus, serta oleh mantan Menteri Pertahanan Bismillah Mohammadi.

Pada saat yang sama, Massoud hampir tidak memiliki sumber daya saat ini untuk mengusir Taliban dari wilayah yang baru saja ditaklukkan, termasuk Kabul.

Baca Juga: Syarat dan Cara Dapatkan Subsidi Diskon Token Listrik, Berlaku hingga Desember 2021

Sejauh ini belum ada negara yang menyatakan kesiapannya untuk mendukung perjuangannya, meskipun beberapa negara, yaitu Moskow, telah mengakui usahanya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Sputnik News

Tags

Terkini

Terpopuler