China Batasi Anak di Bawah 18 Tahun Bermain Video Game, Hanya Tiga Jam Seminggu

1 September 2021, 19:32 WIB
Ilustrasi - Pemerintah China telah keluarkan aturan terbaru mengenai batas anak di bawah 18 tahun hanya bisa bermain video game selama tiga jam per pekan. /Pixabay/ExplorerBob.

PR DEPOK – Belum lama ini, China telah mengeluarkan aturan terbaru terkait video game untuk anak di bawah usia 18 tahun.

Pemerintah China telah menetapkan anak di bawah usia 18 tahun hanya bisa bermain video game selama tiga jam per pekannya.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Independent, keputusan pemerintah China membatasi waktu bermain video game ini sebagai sebuah langkah menghentikan kecanduan bagi anak di bawah usia 18 tahun.

Baca Juga: Taliban Resmi Berkuasa, Militer Rusia Bersiap Perang Hadapi Konflik Etnis di Perbatasan Utara Afghanistan

Pada awal bulan Agustus 2021, media China menggambarkan video game sebagai "candu untuk pikiran" dan "narkotika elektronik".

Bukan tanpa sebab, karena para orang tua di China mengatakan bahwa anak-anak mereka telah bermain game selama tujuh jam per hari.

Kabarnya, perusahaan video game hanya dapat memberikan layanan kepada anak di bawah umur pada Jumat, Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional antara pukul 20.00 hingga 21.00 waktu setempat.

Baca Juga: Unggah Potret dengan Cut Syifa Usai Heboh Dijodohkan, Harris Vriza: Akhirnya Nyampe Juga ke Pelaminan

Selain itu, semua game online harus menggunakan sistem verifikasi nama asli, baik untuk warga negara China maupun pengunjung negara tersebut.

Dilaporkan jika sekitar 62,5 persen anak di bawah umur di China sering bermain game online, dan 13,2 persen pengguna game seluler di bawah umur bermain game seluler selama lebih dari dua jam sehari pada hari kerja.

Lebih lanjut, pemerintah China mengatakan bahwa kaum muda masih dalam tahap perkembangan fisik dan mental di mana pengendalian diri mereka relatif lemah.

Baca Juga: Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 20 Dibuka? Berikut Bocoran Estimasi Jadwalnya

Dengan membatasi waktu bermain video game, akan membantu anak di bawah umur untuk berpartisipasi aktif dalam latihan fisik dan berbagai kegiatan lain yang sehat dan bermanfaat.

Sebelumnya, pada tahun 2017, perusahaan teknologi di China, Tencent Holdings mengatakan akan membatasi waktu bermain untuk beberapa pengguna usia muda dari game seluler andalannya Honor of Kings.

Hal ini dilakukan sebagai tanggapan atas keluhan dari orang tua dan guru bahwa anak-anak menjadi kecanduan game. game oleh anak-anak dan menangguhkan persetujuan video game selama sembilan bulan.

Baca Juga: 20 Tahun AS 'Invasi' Afghanistan, Vladimir Putin: Mereka Hanya Menghasilkan Tragedi

Setahun kemudian, di tahun 2018, pemerintah Kota Beijing mengatakan sedang melihat langkah-langkah potensial untuk membatasi bermain.

Hingga tahun 2019, disahkan UU yang membatasi anak di bawah umur bermain game online kurang dari 90 menit di hari kerja.

Kemudian, selama tiga tiga jam pada akhir pekan, dengan tidak ada permainan yang diizinkan antara pukul 22.00 sampai 8.00 waktu setempat.

Selain itu, peraturan ini juga membatasi berapa banyak jumlah uang yang bisa dibelanjakan untuk item game online setiap bulan.

Baca Juga: Profil Cut Syifa Dara Manis Keturunan Aceh yang Dijodohkan dengan Harris Vriza oleh Warganet

Jumlah maksimumnya adalah mulai dari 28 hingga 57 dollar atau sekitar Rp399.000 sampai Rp810.000 (dengan kurs Rp14,270), tergantung pada usia.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: The Independent

Tags

Terkini

Terpopuler