Tingkat Vaksinasi 76 Persen, Denmark Jadi Satu-satunya Negara Eropa yang Tak Lagi Terapkan Pembatasan Covid-19

11 September 2021, 15:10 WIB
Ilustrasi bendera Denmark. /Pixabay/Erik_Lyngsoe.

PR DEPOK - Denmark telah menjadi satu-satunya negara Eropa yang tidak memberlakukan pembatasan terkait virus corona, karena tingkat vaksinasi Covid-19 di negara itu telah mencapai lebih dari 76 persen populasi.

Kartu digital yang membuktikan telah divaksin tidak lagi diperlukan saat memasuki tempat umum, seperti rumah makan dan klub malam.

“Sudah beberapa tahun yang sulit. Saya memiliki tiga anak dan kami telah menjalani homeschooling dan ini merupakan hari-hari yang sulit,” kata warga Klaus Sylvester.

Baca Juga: Berapa Lama Sertifikat Pelatihan Kartu Prakerja Muncul di Dashboard? Berikut Bocoran Waktunya

"Akhirnya, saya sangat lega karena Denmark tidak ada lagi batasan," katanya menambahkan, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Sabtu, 11 September 2021.

Sebelumnya, Denmark memperkenalkan kartu digital Covid-19 pada Maret lalu sebagai bagian dari pelonggaran aturan secara bertahap.

Pada 1 Agustus 2021, pemerintah mencabut persyaratan izin Covid-19 di museum dan acara dalam ruangan dengan kurang dari 500 orang. Sementara masker tidak diperlukan di transportasi umum sejak pertengahan Agustus.

Baca Juga: Sindir Kenaikan Harta Menteri Kelautan Trenggono Senilai Rp481 Miliar, Mustofa: Rezeki Masa Pandemi

Pada Sabtu pekan lalu, tiket konser terjual habis di ibu kota Denmark, Kopenhagen, yang akan menyambut 50.000 orang lebih. Artinya, ini yang pertama di Eropa.

Pihak berwenang Denmark bersikeras virus itu sudah terkendali dengan sekitar 500 kasus harian dan tingkat reproduksi 0,7 persen.

Vaksin telah diluncurkan dengan cepat, dengan 73 persen dari 5,8 juta populasi divaksinasi sepenuhnya, dan 96 persen dari mereka yang berusia 65 tahun ke atas.

Baca Juga: Dukung Rocky Gerung yang Akan Gugat Balik Sentul City, Musni Umar: Kita Galang Persatuan untuk Bantu Rocky

Di sisi lain, optimisme mereda pada Jumat kemarin ketika Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa memperingatkan bahwa vaksin tidak mungkin mengakhiri pandemi untuk selamanya.

Sebaliknya, Hans Kluge mengatakan bahwa vaksin akan membantu mencegah penyakit serius dan kematian, meskipun virus itu kemungkinan akan ada selama bertahun-tahun yang akan datang saat bermutasi.

“Kita harus mengantisipasi bagaimana secara bertahap menyesuaikan strategi vaksinasi kita dengan penularan endemik dan mengumpulkan pengetahuan yang sangat berharga tentang dampak suntikan tambahan,” kata Direktur WHO itu menambahkan.

Baca Juga: Picu Bentrokan di Yerusalem, Warga Palestina Ditembak Mati Setelah Mencoba Menikam Polisi Israel dengan Pisau

Denmark menyediakan dosis ketiga untuk kelompok rentan pada Kamis. Sementara Menteri Kesehatan Magnus Heunicke mengatakan vaksin memainkan peran penting dalam membantu negara kembali normal.

“Kehidupan sehari-hari pada dasarnya telah kembali normal, tetapi itu tidak berarti tidak akan ada bahaya di masa depan,” kata Heunicke.

“Virusnya sudah beberapa kali bermutasi, jadi saya tidak bisa menjamin. Tetapi dengan banyaknya orang yang divaksinasi, kami siap,” lanjutnya.

Baca Juga: Sinopsis Film Siberia: Aksi Keanu Reeves Menyelamatkan Berlian Langka yang Dicuri

Christian Nedergaard, yang memiliki beberapa restoran di Kopenhagen, mengatakan bahwa sementara semua orang senang dengan kembalinya kehidupan normal.

"Ingatan tentang virus corona akan memudar dengan sangat cepat dari pikiran beberapa orang tetapi tidak untuk semua orang," ungkapnya.

"Dan untuk pengusaha rumah makan seperti kami, periode ini pasti akan terjadi perubahan," kata Nedergaard menambahkan.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler