Pulihkan Ekosistem, Ilmuwan Berencana Hidupkan Kembali Gajah Purba yang Punah 4.000 Tahun Silam

14 September 2021, 15:35 WIB
Ilustrasi - Ilmuwan berencana menghidupkan kembali gajah purba yang telah punah selama 4.000 tahun lalu. /Pixabay/Efraimstochter.

PR DEPOK - Sekelompok ilmuwan berencana akan menghidupkan kembali gajah purba yang telah punah sekitar 4.000 tahun lalu.

Rencana menghidupkan kembali gajah purba yang telah punah ini dilakukan para ilmuwan dengan tujuan untuk memulihkan ekosistem di Kutub Utara.

Kabarnya, para ilmuwan bakal menggunakan teknologi rekayasa DNA dalam rencana menghidupkan kembali gajah purba yang telah punah tersebut.

Baca Juga: Khawatirkan Nasib 6.000 Warga, Rocky Gerung: Silakan Gusur Rumah Saya, tapi Jangan Kampung di Bawahnya

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket, Selasa 14 September 2021, para ilmuwan berencana menanam sel gajah purba ke dalam rahim buatan.

Kelompok ilmuwan tersebut dibentuk dan dipimpin oleh Church George yang merupakan ahli genetik dari Harvard Medical School.

Chruch George mengatakan bahwa teradapat upaya menghidupkan kembali monster berbulu lebat yang sudah punah 4.000 tahun lalu ke habitat aslinya.

Lebih lanut, ia menuturkan hal tersebut dilakukan untuk memulihkan ekosistem, memerangi krisis iklim, dan melestarikan gajah Asia yang terancam punah.

Baca Juga: Berkat Sengketa Tanah, Rocky Gerung Kini Miliki 37 Rumah Gratis: tapi Saya Sudah Biasa Tidur di Hutan

Untuk perkembanganya saat ini, para ilmuwan telah berhasil mengekstrak DNA gajah purba dari hewan yang diawetkan di Permafrost.

Berdasarkan kabar yang dihimpun, Chruch George pun hanya tinggal beberapa langkah untuk mewujudkan apa yang ia rencanakan termasuk penggunaan CRISPR.

Sekadar informasi, CRISPR adaalah alat pengedit gen revolusioner yang digambarkan sebagai penulis ulang kode kehidupan untuk mengubah karakteristik spesies hidup.

Sementara itu, tim peneliti juga saat ini sedang melakukan kegiatan analisis 23 spesies gajah hidup dan gajah purba yang telah punah.

Baca Juga: Rocky Gerung Gembira Rumahnya Mau Digusur, dalam 2 Hari Banjir Tawaran 19 Rumah, 4 Apartemen dan 1 Vila Besar

Para ilmuwan juga percaya bahwa mereka perlu memrogram lebih dari 50 perubahan pada kode genetik gajah Asia untuk memberikan ciri-ciri yang dibutuhkan untuk menghidupkan kembali mamot.

Ciri-ciri tersebut termasuk, lapisan lemak isolas sentimeter, lima jenis rambut tebal termasuk yang panjangnya hingga satu meter dan telinga yang lebih kecil untuk membantu menahan dingin.

Para ilmuwan juga berencana akan mencari cara untuk membangun gajah purba ini dengan gading dengan tujuan tidak menjadi sasaran pemburu.

Baca Juga: Lord Adi Ngaku Ogah Bersahabat dengan Chef Juna: Dia tuh Coba Jadi Sahabat Saya, Cuma Nggak Cocok

Setelah sel-sel dengan karakteristik ini dan lainnya berhasil di program maka Church George akan berencana menggunakan rahim buatan untuk memproses embrio hingga bayi.

Hal tersebut membutuhkan waktu 22 bulan bagi seekor gajah untuk bertahan hidup, namun karena teknologi tersebut masih belum cukup sempurna.

Church George mengatakan bahwa dirinya tidak akan menolak menggunakan gajah hidup sebagai pengganti.

Baca Juga: Bukan Dikta, Enzy Storia Berulang Kali Terciduk Gandengan Tangan dengan Omar Daniel, Cinlok di New York?

Hal ini bukan untuk pertama kalinya dilakukan. Pasalnya pada 2009 lalu, para peneliti berhasil mengkloning subspesies ibex yang telah mati, namun spesies hasil kloning hanya hidup beberapa menit.

Tidak hanya itu pada bulan April, Kebun Binatang San Diego dan Revive dan Restore yang berbasis di California mengumumkan bahwa mereka berhasil mengkloning rubah berkaki hitam yang terancam punah.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: The Vocket

Tags

Terkini

Terpopuler