Buntut Kemenangan Taliban di Afghanistan, Ahli Khawatir Kelompok Ekstremis di Pakistan Bangkit

17 September 2021, 14:05 WIB
Pendukung partai politik Islam Tehreek-e-Labaik Pakistan (TLP) melemparkan batu ke arah polisi selama aksi demonstrasi terhadap penangkapan pemimpin mereka di Lahore, Pakistan 13 April 2021. /Stringer/Reuters

PR DEPOK – Taliban yang berhasil menggulingkan pemerintahan Afghanistan diprediksi akan membangkitkan kelompok ekstremis lain di berbagai negara, salah satunya di Pakistan.

Para ahli mengkhawatirkan bahwa kemenangan Taliban di Afghanistan justru semakin menyemangati kelompok ekstremis Pakistan yang mendukung Taliban.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Indian Express, dukungan kelompok ekstremis di Pakistan untuk Taliban di Afghanistan bukan baru saat sekarang.

Baca Juga: Redam Kemarahan Prancis Soal Kerja Sama Kapal Selam Nuklir Australia, Menlu AS Anggap Prancis Mitra Penting

Ketika Taliban berhasil menaklukkan pada tahun 1996, kelompok ekstremis Pakistan dan kelompok di negara Asia Selatan melihatnya sebagai tanda “ilahi”.

Di Pakistan, kelompok tersebut mulai muak dengan partai-partai politik arus utama negara yang dinilai gagal memenuhi kebutuhan rakyat jelata.

Saai itu, kelompok ekstremis Pakistan mulai menuntut hukum syariah dan pemerintahan gaya Taliban mulai bergema pada negara tersebut.

Adapun kelompok garis keras Wahabi menjadi lebih populer di Pakistan atas kebangkitan Taliban.

Baca Juga: Prancis Tuduh Joe Biden Terkait Pembangunan Kapal Selam Nuklir Milik Australia dengan Sekutunya

Para ahli berpendapat, pasca kemenangan Taliban di Afghanistan, kelompok ekstremis di Pakistan pasti akan terpengaruh.

Menurut Ahsan Raza, seorang analis politik yang berbasis di Lahore, ketika Taliban pertama kali berkuasa di Afghanistan, bentrokan sektarian juga meningkat tajam di Pakistan.

Saat itu kelompok militan Sunni menargetkan anggota sekte Syiah dan kelompok minoritas lainnya.

“Otoritas Pakistan dan kelompok ekstrimis Sunni masih mendukung Taliban, yang dapat memicu ketegangan sektarian di negara itu,” ujarnya.

Baca Juga: Cara Alami Merawat Rambut agar Tumbuh Panjang dan Berkilau, Salah Satunya Menggunakan Daun Kari

Ia berpendapat bahwa ketegangan di Pakistan bisa meningkat dalam beberapa minggu mendatang.

"Keberhasilan 'saudara se-ideologi' mereka di Afghanistan telah memberi mereka dorongan," katanya.

Di lain pihak, penarikan pasukan AS dari Afghanistan dan pengambilalihan Taliban justru menghidupkan kembali Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), sebuah kelompok yang dilarang oleh Islamabad karena serangan kekerasannya terhadap warga sipil dan pasukan keamanan.

Khawatir akan terjadi tindakan yang tidak diharapkan, Islamabad pun telah mendesak Taliban Afghanistan untuk memastikan bahwa TTP tidak menggunakan tanah Afghanistan untuk melancarkan serangan di Pakistan.

Baca Juga: Nuca Idol Baru Satu Kali Jalin Hubungan Asmara, Begini Kriteria Wanita Idamannya

Terlepas dari jaminan Taliban, TTP telah mengintensifkan serangannya terhadap pasukan Pakistan.

Sementara itu, Said Alam Mehsud, seorang analis mengatakan bahwa serangan teroris kemungkinan akan meningkat tidak hanya di wilayah barat laut Pakistan, tetapi di seluruh negeri.

Para ahli juga berpendapat bahwa kelompok-kelompok agama menuntut penerapan hukum syariah di Pakistan lebih keras dari sebelumnya.

Sementara itu, Hafiz Hussain Ahmed, mantan anggota parlemen dan pemimpin partai Jamiat Ulama-e-Islam menyebutkan bahwa kemenangan Taliban di Afghanistan akan berdampak positif pada Pakistan dan wilayah tersebut.

Baca Juga: PM Jepang Yoshihide Suga Segera Mundur dari Jabatannya, Berikut 4 Kandidat yang Bisa Menggantikan

“Tuntutan penerapan Syariah akan mendapatkan momentum,” katanya.

Ia lantas berpendapat bahwa Pakistan memang ada untuk menjunjung tinggi nilai-nilai Islam.

“Tidak ada salahnya jika syariah juga diberlakukan di sini,” ujarnya menambahkan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Indian Express

Tags

Terkini

Terpopuler