Merasa Ditikam dari Belakang, Inilah Alasan Prancis Marah kepada AS, Australia, dan Inggris

18 September 2021, 13:10 WIB
Ilustrasi bendera Prancis. /Unsplash/Anthony Choren

PR DEPOK - Prancis merasa dikhianati oleh Australia ketika kesepakatan pertahanan multi-miliar Dollar mereka tiba-tiba terganti melalui kesepakatan baru dengan AS dan Inggris.

Upaya penyediaan kapal selam bertenaga nuklir bagi Australia di Indo-Pasifik adalah bagian dari kemitraan trilateral baru antara AS, Australia, dan Inggris, yang disebut AUKUS.

Sementara pejabat Prancis mengatakan kesepakatan AUKUS adalah tikaman dari belakang serta langkah yang menunjukkan kurangnya koherensi.

Baca Juga: Wendi Cagur Terharu Lawakan Sederhananya Bikin Seorang Warganet Tidak Jadi Bunuh Diri

Akibatnya, Prancis merespons dengan amarah, kemudian segera menarik duta besarnya dari AS dan Australia.

Lantas mengapa Prancis begitu marah mengenai kesepakatan trilateral AUKUS tersebut?

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari East Bay Times, Prancis akan kehilangan setara dengan Rp927,1 triliun dari kesepakatan yang ada untuk menyediakan Australia sebuah kapal selam konvensional bertenaga diesel.

Batalnya kesepakatan itu diperkirakan akan membuat dampak ekonomi yang signifikan pada sektor pertahanan Prancis.

Baca Juga: Kenali 4 Golongan Obat Lewat Tanda Lingkaran yang Terdapat pada Kemasan, Berikut Penjelasannya

Prancis juga akan kalah secara strategis di Indo-Pasifik, di mana negara itu memiliki kepentingan yang signifikan.

Pasalnya, kesepakatan Australia dengan Prancis untuk kapal selam telah berjalan selama bertahun-tahun.

Australia sebelumnya berencana untuk mengakuisisi 12 kapal selam kelas serang konvensional dari Naval Group pembuat kapal Prancis, yang berhasil mengalahkan tawaran Jerman dan Jepang yang bersaing pada tahun 2016.

Baca Juga: Sinopsis Putri Untuk Pangeran 18 September 2021: Reymond Curigai Riski, Perusahaan Pangeran Terancam Hancur

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan dirinya sangat marah pada perjanjian kapal selam baru Australia.

“Ini tidak dilakukan antar sekutu. Benar-benar menusuk dari belakang," ungkapnya.

Menteri luar negeri Prancis juga memberikan kata-kata keras untuk AS, dengan mengungkapkan bahwa keputusan brutal dan sepihak ini sangat mirip dengan yang pernah dilakukan Trump.

Baca Juga: Oki Setiana Dewi Ungkap Bentuk Keseriusan Teuku Ryan Meminang Ria Ricis

“Pilihan Amerika untuk mengecualikan sekutu dan mitra Eropa seperti kami belum pernah terjadi sebelumnya di kawasan Indo-Pasifik," ujar Le Drian yang merilis pernyataan bersama dengan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly.

"Keputusan Australia untuk menarik diri dari perjanjian dengan Prancis bertentangan dengan surat dan semangat kerja sama yang berlaku antara Prancis dan Australia," ia menambahkan.

Keputusan AS untuk memotong salah satu sekutu terkuatnya, Prancis, muncul ketika kekuatan global berebut kekuasaan di Indo-Pasifik dan sebagian besar juga untuk melawan ancaman China.

Baca Juga: Ada Arya Saloka dan Rina Diana di FTV Siang 'Badut Santuy To The Max' yang Tayang Hari Ini di SCTV

Pengumuman AUKUS juga datang sehari sebelum Uni Eropa akan mempresentasikan strateginya yang sangat dinanti-nantikan untuk Indo-Pasifik.

Kesepakatan kapal selam juga datang setelah penarikan yang berantakan dari Afghanistan, yang menyebabkan kritik dari sekutu NATO.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: East Bay Times

Tags

Terkini

Terpopuler