Lagi, Polandia Tuduh Belarusia dan Rusia Sengaja Kirim Puluhan Imigran Ilegal di Perbatasan

21 September 2021, 13:59 WIB
Ilustrasi - Polandia kembali menuduh Rusia dan Belarusia telah mengatur gelombang imigrasi ilegal di perbatasan daratannya. /Pixabay/kaboompics.

PR DEPOK - Baru-baru ini, Polandia kembali melontarkan tuduhan yang ditunjukkan kepada Rusia dan Belarusia.

Polandia menuduh Rusia dan Belarusia telah mengatur gelombang imigrasi ilegal di perbatasan daratannya.

Tuduhan kepada Rusia dan Belarusia itu dilontarkan Polandia sehari setelah empat imigran di temukan tewas di perbatasan Belarusia.

Baca Juga: Bertabur Bintang, Inilah Deretan Bridemaids dan Groomsmen di Pernikahan Ria Ricis dan Teuku Ryan

Tuduhan kepada Rusia dan Belarusia tersebut disampaikan langsung oleh Perdana Menteri (PM) Polandia, Mateusz Morawiecki.

“Kami sedang berhadapan dengan aksi massa yang terorganisir dan terarah dari Minsk dan Moskow,” tuturnya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Selasa, 21 September 2021.

Mateusz Morawiecki menambahkan, sebanyak 7.000 imigran dan pencari suaka juga telah terlihat di perbatasan negaranya sejak awal Agustus tahun ini.

Ribuan orang telah mencoba untuk menyeberang dari Belarusia ke anggota Uni Eropa (EU) lainnya seperti Latvia, Lithuania, dan Polandia dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Penyerang Ustaz di Batam Ngaku Komunis, dr. Eva: Enaknya Diapain? Jika Sampai di-Orang Gila-kan Lagi...

UE menduga masuknya orang kebanyakan dari Timur Tengah sengaja diatur oleh Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko sebagai pembalasan atas sanksi terhadap rezimnya.

Lebih lanjut, pihaknya menuturkan bahwa tak ada yang mempercayai apabila Alexander Lukashenko bertindak sendiri.

UE menduga pemimpin Belarusia dan sekutunya Rusia telah bekerja sama untuk mengangkut puluhan ribu orang dari Timur Tengah dan Afrika.

Para imigran dan pencari suaka itu digunakan untuk menerapkan tekanan imigrasi ilegal ke perbatasan eksternal UE, tambahnya.

Baca Juga: Ridho 2R Ungkap Alasan Undang Lesti Kejora dan Rizky Billar ke Pernikahannya: Kita Tidak Melupakan!

Sebelumnya, sebanyak empat orang ditemukan tewas pada Minggu, 19 September lalu di perbatasan Belarusia-Polandia, menurut pejabat dari kedua negara.

Delapan imigran yang kelelahan juga ditemukan terjebak di daerah berawa di tempat lain di sepanjang perbatasan.

Menurut pernyataan penjaga perbatasan Polandia, tujuh imigran di antaranya memerlukan untuk dirawat inap.

Pemimpin oposisi Belarusia, Sviatlana Tsikhanouskaya mengatakan pihaknya menggunakan para imigran dan pencari suaka dalam balas dendam terhadap Lithuania, Latvia, dan Polandia.

Baca Juga: Raul Lemos Bagikan Potret Aurel Hermansyah dan Amora hingga Ungkap Harapannya

Pasalnya, ketiga negara tersebut mendukung kekuatan demokrasi independen, gerakan untuk perubahan dan menentang rezim di Belarus.

Tikhanovskaya melarikan diri ke Lithuania dari Belarusia tahun lalu setelah mengklaim kemenangan melawan Lukashenko dalam pemilihan presiden yang disengketakan.

“Imigran disandera dalam situasi ini, itu harus diakhiri,” kata Tikhanovskaya kepada para tamu forum ekonomi di kota Katowice, Polandia selatan.

Tikhanovskaya juga menyebut perilaku rezim Lukashenko tidak bertanggung jawab dan tidak manusiawi.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler