Segera Disahkan, RUU Anggaran Pertahanan AS akan Tangguhkan Penjualan Senjata ke Israel dan Arab Saudi

21 September 2021, 15:02 WIB
Ilustrasi bendera Amerika Serikat (AS). /Pixabay/oohhsnap.

PR DEPOK - Perwakilan Partai Demokrat, Alexandria Ocasio-Cortez telah mempresentasikan amandemen RUU anggaran pertahanan AS pada pekan lalu.

Jika disetujui, amandemen RUU anggaran pertahanan AS itu akan memblokir transfer Boeing Joint Direct Attack Munitions (JDAM) senilai Rp10,4 triliun ke Israel

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Monitor, Selasa 21 September 2021, amandemen RUU anggaran pertahanan AS tersebut diperkenalkan bersamaan dengan enam amandemen lainnya.

Baca Juga: Ashanty Naik Kursi Saat Kucing Atta-Aurel Keluar Kandang, Kellen: Emang Bunda Takut?

Enam amandemen lain di antaranya soal pemblokiran penjualan senjata ke Arab Saudi, yang dipersalahkan atas pembunuhan Jamal Khashoggi pada 2018, dan satu lagi mengenai hubungan AS dengan Kolombia.

Ocasio-Cortez mengungkapkan bahwa amandemen itu mengacu pada tindakan pengeboman pada sebuah kantor Associated Press dan Al Jazeera serta unit-unit tempat tinggal di Gaza.

Bersama dengan perwakilan progresif lainnya, termasuk Rashida Tlaib dan Marc Pocan, Ocasio-Cortez memperkenalkan resolusi serupa yang menentang penjualan senjata ke Israel awal tahun ini.

Baca Juga: Bertabur Bintang, Inilah Deretan Bridemaids dan Groomsmen di Pernikahan Ria Ricis dan Teuku Ryan

“Selama beberapa dekade, AS telah menjual miliaran dolar persenjataan ke Israel tanpa pernah mengharuskannya untuk menghormati hak-hak dasar Palestina," katanya.

"Dengan melakukan itu, kami secara langsung berkontribusi pada kematian, pemindahan, dan pencabutan hak jutaan orang,” tutur dia menambahkan.

Menurut Ocasio-Cortez, ketika banyak orang termasuk Presiden AS Joe Biden telah mendukung gencatan senjata, maka seharusnya tidak lagi mengirim senjata kepada Israel.

"Kita seharusnya tidak mengirim senjata kepada Perdana Menteri Israel saat itu Netanyahu untuk memperpanjang kekerasan ini," kata dia menjelaskan.

Baca Juga: Penyerang Ustaz di Batam Ngaku Komunis, dr. Eva: Enaknya Diapain? Jika Sampai di-Orang Gila-kan Lagi...

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat itu menegaskan bahwa sudah lama sekali untuk mengakhiri kebijakan AS tentang penjualan senjata militer tanpa syarat, terutama kepada pemerintah yang telah melanggar hak asasi manusia.

Terlepas dari klaim oleh pemerintahan Biden bahwa pihaknya berkomitmen untuk bekerja di belakang layar untuk mengurangi kekerasan terhadap Palestina, AS telah memblokir beberapa upaya Dewan Keamanan PBB untuk menyerukan gencatan senjata.

Sebelumnya, pemerintah Joe Biden menyetujui penjualan kontroversial itu kurang dari seminggu sebelum Israel meluncurkan kampanye pengeboman baru-baru ini terhadap Gaza.

Baca Juga: Raul Lemos Bagikan Potret Aurel Hermansyah dan Amora hingga Ungkap Harapannya

Kabarnya, serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 250 orang termasuk wanita dan anak-anak Palestina, khususnya di Jalur Gaza.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler