Setelah Ditahan 3 Tahun di Kanada atas Permintaan AS, Putri Pendiri Huawei Pulang ke China

26 September 2021, 13:50 WIB
Meng Wanzhou, kepala keuangan China Huawei Technologies. /CCTV via Reuters

PR DEPOK - Seorang eksekutif perusahaan raksasa komunikasi global China Huawei Technologies telah kembali dari Kanada menyusul penyelesaian hukum yang juga melibatkan pembebasan dua warga Kanada yang ditahan oleh China.

Meng Wanzhou, kepala keuangan Huawei dan putri pendiri perusahaan, tiba Sabtu malam dengan menggunakan jet sewaan yang disediakan oleh maskapai penerbangan Air China di pusat teknologi selatan Shenzhen, tempat Huawei bermarkas.

Kepulangan Meng, bertemu dengan sekelompok karyawan maskapai yang mengibarkan bendera China, disiarkan langsung di TV pemerintah.

Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Arsenal vs Tottenham di Liga Inggris: Adu Tajam Aubameyang dan Harry Kane

Peristiwa tersebut menggarisbawahi sejauh mana Beijing mengaitkan kasusnya dengan nasionalisme China dan kebangkitannya sebagai kekuatan ekonomi dan politik global.

Mengenakan gaun merah yang senada dengan warna bendera China, Meng berterima kasih kepada Partai Komunis dan pemimpinnya Xi Jinping karena telah mendukungnya ketika ia lebih dari 1.000 hari berada dalam tahanan rumah di Vancouver.

“Saya akhirnya kembali ke pelukan hangat negaraku”

“Sebagai warga negara China biasa yang melalui masa sulit ini, saya selalu merasakan kehangatan dan kepedulian partai, bangsa, dan rakyat,” kata Meng, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Minggu, 26 September 2021.

Baca Juga: Mengapa Taliban Menang di Afghanistan? Pakar Beberkan Alasan Berikut

Sebelumnya, Meng ditangkap di Bandara Internasional Vancouver, Kanada pada Desember 2018 atas surat perintah Amerika Serikat.

Ia didakwa atas tuduhan penipuan bank karena diduga menyesatkan HSBC pada 2013 tentang transaksi bisnis peralatan telekomunikasi raksasa di Iran.

Penangkapannya memicu badai diplomatik dan menarik Kanada ke dalam keributan ketika China menangkap dua orang Kanada, Michael Spavor, seorang pengusaha dan Michael Kovrig, seorang mantan diplomat tak lama setelah Meng ditahan.

Ment menghabiskan tiga tahun tahanan rumah di Kanada melawan ekstradisi ke Amerika Serikat karena diduga melanggar sanksi AS.

Baca Juga: Mengapa SARS Bisa Menghilang Tanpa Proses Vaksinasi? Berikut Penjelasannya

Para pejabat mengatakan Meng mencapai kesepakatan dengan jaksa AS untuk mengakhiri kasus penipuan bank terhadapnya.

Sebagai bagian dari kesepakatan, yang dikenal sebagai perjanjian penuntutan yang ditangguhkan, dia menerima tanggung jawab karena salah mengartikan transaksi bisnis perusahaan di Iran.

Langkah itu memungkinkan dia untuk meninggalkan Kanada, menghilangkan titik ketegangan antara China dan AS.

Pada hari yang sama, Kovrig dan Spavor juga dibebaskan dan diterbangkan kembali ke Kanada. Mereka ditahan tak lama setelah Kanada menangkap Meng.

Baca Juga: Cara Daftar dan Cek Penerima BLT Anak Sekolah 2021 agar Siswa SD, SMP, SMA Dapat Bansos Rp4,4 Juta

Banyak negara menyebut tindakan China sebagai “politik penyanderaan”, sementara China menuduh Ottawa melakukan penahanan sewenang-wenang.

Dikonfirmasi bahwa sekitar dua jam setelah keputusan pengadilan, Meng menaiki penerbangan Air China 777 yang tidak terjadwal berangkat dari Bandara Internasional Vancouver pada pukul 3.29 WIB.

China belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang pembebasan Meng.

Tetapi Lijian Zhao, juru bicara senior kementerian luar negeri, menulis di salah satu akun media sosialnya dengan mengatakan, “Selamat datang di rumah.”

Baca Juga: Ashanty Pernah Menangis 2 Kali karena Bertengkar dengan Aurel Hermansyah

Drama ekstradisi selama bertahun-tahun telah menjadi sumber utama perselisihan dalam hubungan yang semakin sulit antara Beijing dan Washington.

Kesepakatan itu juga membuka kecaman Presiden AS Joe Biden dari hawks China di Washington yang berpendapat pemerintahannya menyerah pada China.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler