PR DEPOK - Pemerintah Inggris mengatakan pihaknya menempatkan militer dalam keadaan siaga di SPBU sebagai bagian dari angkah untuk mengatasi krisis rantai pasokan bahan bakar kendaraan.
Keputusan siagakan militer di SPBU untuk mengatasi krisis rantai pasokan bahan bakar kendaraan ini disampaikan Menteri Bisnis Inggris, Kwasi Kwarteng dalam sebuah pernyataan.
Kwasi Kwarteng mengatakan bahwa pihaknya sudah tepat mengambil langkah menempatkan militer dalam keadaan siaga untuk mengatasi krisis rantai pasokan bahan bakar kendaraan.
Baca Juga: Sinopsis Film Braven: Aksi Tukang Kayu Menyelamatkan Keluarganya dari Kejaran Bos Gembong Narkoba
"Sementara industri bahan bakar memperkirakan permintaan akan kembali ke tingkat normal dalam beberapa hari mendatang," tutur dia dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.
“Jika diperlukan, pengerahan personel militer akan memberikan rantai pasokan dengan kapasitas tambahan sebagai tindakan sementara untuk membantu meringankan tekanan yang disebabkan oleh lonjakan permintaan bahan bakar lokal," ucapnya.
Pengemudi tanker tentara akan menerima pelatihan khusus sebelum dikerahkan untuk membantu menangani masalah rantai pasokan, kata pemerintah.
Diketahui, Inggris tengah dilanda krisis rantai pasokan yang telah menyebabkan pompa bahan bakar kering di tengah pembelian panik oleh pengendara.
Langkah memobilisasi tentara terjadi setelah berkurangnya jumlah sopir truk, yang telah menyebabkan masalah pasokan yang serius bagi pengecer dan restoran dalam beberapa bulan terakhir.
Hal itu berarti persediaan bahan bakar yang seharusnya berlimpah belum mencapai stasiun pengisian Baca Juga: Hujan Ringan hingga Sedang akan Turun di Beberapa Kota Besar, Waspadai Petir dan Gelombang Tinggi
Peringatan kekurangan pasokan bahan bakar pada akhir pekan lalu telah menyebabkan pembelian panik, dengan antrian panjang mobil yang menunggu berjam-jam untuk diisi. Akibatnya pompa stasiun pengisian bahan bakar di kota-kota seluruh Inggris mengering.
Sementara itu, pemerintah telah mengumumkan rencana untuk mengeluarkan visa sementara bagi 5.000 pengemudi truk asing.
Termasuk menangguhkan undang-undang kompetisi dan menarik mantan pengemudi kembali ke industri sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja.
Baca Juga: Raih Penghargaan di Anugerah Komedi Indonesia, Pandji: Hadiah Sebenarnya Bukan Piala di Tangan Gue
Menurut The Petrol Retailers Association (PRA), permintaan bahan bakar dari 50 persen hingga 90 persen namun pompa kering di beberapa wilayah Inggris.
Industri bahan bakar mengatakan tidak ada kekurangan, dan masalahnya adalah distribusi bensin dan solar ke SPBU, menurutnya.
"Karena banyak mobil menahan lebih banyak bahan bakar dari biasanya, kami berharap permintaan akan kembali ke tingkat normal dalam beberapa hari mendatang, mengurangi tekanan di SPBU," ucap PRA dalam pernyataannya.
"Kami akan mendorong semua orang untuk membeli bahan bakar seperti biasanya," kata pernyataan dari gabungan perusahaan bahan bakar," tutur mereka melanjutkan.
Menteri Transportasi Inggris, Grant Shapps mengatakan pihaknya sudah melihat penurunan permintaan di pompa bensin karena masyarakat menanggapi pesan untuk tidak membeli bahan bakar yang tidak perlu.
"Meskipun jaringan pengemudi tanker saat ini mampu memberikan semua bahan bakar yang kami butuhkan," ujar dia.
"Kami telah mengambil langkah tambahan dengan meminta tentara untuk membantu mengatasi kesenjangan tersebut," ucapnya.
"Sementara pengemudi HGV baru mulai beroperasi berkat semua tindakan tambahan yang sudah kami atur,” pungkas Grant Shapps.***