Bayi dan Ibu Hamil Meninggal karena Covid-19, Badan Amal Suriah Desak Bantuan Segera

1 Oktober 2021, 09:57 WIB
Ilustrasi - Seorang bayi dan ibu muda meninggal karena Covid-19 dan menjadi korban terbaru dari lonjakan kasus virus tersebut di Suriah. /Pixabay./

PR DEPOK - Seorang bayi dan seorang ibu muda meninggal karena Covid-19. Keduanya termasuk di antara korban terbaru dari lonjakan kasus virus itu di Suriah.

Kasus kematian bayi dan ibu muda yang hamil tersebut telah dikonfirmasi oleh badan amal Save the Children di Suriah.

Kematian bayi dan ibu muda tersebut mengindikasikan ada kebutuhan mendesak untuk peningkatan pendanaan di Suriah utara.

Baca Juga: Sisa Saldo Pelatihan Kartu Prakerja Bisa Dicairkan? Simak Penjelasannya Berikut ini

Badan amal tersebut juga menyerukan intervensi internasional segera melakukan tindakan guna mencegah Covid-19 lebih meluas.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Eye, Jumat 1 Oktober 2021, jumlah unit perawatan intensif (ICU) di barat laut Suriah juga sangat terbatas.

Menurut mereka, kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di barat laut Suriah melonjak 144 persen menjadi 71.715 pada Selasa, 28 September 2021.

Sementara itu, pada periode yang sama ada 1.151 kematian yang dilaporkan, tambah badan amal tersebut.

Baca Juga: Novel Baswedan Cs Jalan Kaki Sejauh 750 Meter usai Resmi Dipecat KPK, Said Didu: Tetap dengan Kepala Tegak

Di timur laut Suriah, terdapat 27.296 kasus Covid-19 dan 908 kematian sejak awal pandemi, termasuk di kamp-kamp pengungsi di Roj, Al Hol, Washukanni, dan Areesha.

"Satu kematian akibat virus corona terlalu banyak, tetapi mendengar bahwa bayi dan anak berusia 17 tahun juga telah diklaim sangat menghancurkan," tutur Sonia Khush, direktur unit Respons Suriah Save the Children.

"Virus ini telah bersama kami selama hampir dua tahun sekarang, dan kami tahu bahwa virus itu tidak akan pergi," katanya menambahkan.

Tanpa suntikan dana yang mendesak, kasus akan terus meningkat, dan ribuan anak yang hidup di beberapa kondisi paling mengerikan di dunia, ujarnya.

Baca Juga: Nasib Warkopi usai Terjerat Hak Cipta hingga Terancam Penjara, Indro Warkop DKI: Lo Nggak Akan Jadi Apa-apa

"Bahkan mereka tidak akan mendapatkan kesempatan untuk mengakses beberapa bantuan dasar yang diberikan dari layanan kami," tutur Kush.

"Dunia tidak boleh mengalihkan pandangannya sedikit pun!" ujar direktur respons badan amal itu menegaskan.

Untuk diketahui, hanya dua persen dari populasi Suriah yang telah divaksinasi satu dosis, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Konflik Suriah sejak 2011 telah menewaskan hampir setengah juta orang dan membuat sebagian besar infrastruktur kesehatan negara itu hancur.

Baca Juga: Live TVRI, Piala Sudirman 2021 Indonesia vs Malaysia: Tim Garuda Siap Raih Tiket Semifinal

Sekitar 70 persen staf medis pra-perang Suriah telah melarikan diri sejak pecahnya kekerasan yang tak berkesudahan.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Middle East Eye

Tags

Terkini

Terpopuler