Presiden AS Joe Biden Tuduh China dan Rusia Abai terhadap Perubahan Iklim

3 November 2021, 17:30 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. /Joshua Roberts/Reuters

PR DEPOK - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menuduh China dan Rusia gagal menunjukkan kepemimpinan dalam mengatasi perubahan iklim.

Joe Biden yakin kedua rekannya, Xi Jinping dan Vladimir Putin melakukan kesalahan besar karena tidak menghadiri Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26).

Berbicara di sela-sela KTT pada Selasa lalu, Joe Biden menyatakan kehadirannya sendiri di acara di Glasgow, Skotlandia, menunjukkan bahwa Amerika telah kembali.

Baca Juga: Kecam Aksi Dugaan Perundungan yang Dilakukan Guru ke Muridnya di Baubau, Luqman Hakim: Harus Dipecat

Maksud "Amerika telah kembali" tak lain adalah kembalinya pendekatan kebijakan luar negeri AS yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan mantan Presiden Donald Trump.

"Fakta bahwa China tenga mencoba untuk menegaskan peran baru di dunia sebagai pemimpin namun tidak muncul, ayolah!"

"Bagaimana Anda melakukan itu dan mengklaim dapat memiliki kepemimpinan sedangkan Anda tidak hadir,” ucap Biden sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Rabu, 3 November 2021.

Baca Juga: Fenomena Panic Buying di China Kembali Terjadi di Tengah Pandemi Covid-19, Begini Tanggapan Otoritas Setempat

“Ini adalah kesalahan besar, sejujurnya, karena China tidak muncul. Seluruh dunia melihat China dan berkata 'Apa nilai yang mereka berikan?'” ujar Presiden AS itu lagi.

Di lain sisi, Xi Jinping, yang memimpin penghasil emisi karbon terbesar di dunia, belum pernah bepergian ke luar China sejak awal pandemi Covid-19.

Komentar Joe Biden muncul ketika AS dan China berusaha untuk meningkatkan hubungan diplomatik di tengah beberapa titik ketegangan.

Baca Juga: Trailer Terbaru Morbius, Banyak Cuplikan yang Membuat Penonton Bingung

Termasuk kekhawatiran dari AS atas tindakan militer Beijing baru-baru ini di zona pertahanan udara Taiwan dan catatan hak asasi manusia China.

Sementara itu, Joe Biden juga mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin, yang tidak menghadiri COP26 yang membahas masalah iklim. Terlebih Rusia adalah sumber emisi karbon terbesar keempat di dunia.

"Dia memiliki masalah iklim yang serius dan serius, dan dia bungkam pada kesediaan untuk melakukan apapun,” kata Presiden AS.

Rusia menyetujui strategi iklim pemerintah jangka panjang awal pekan ini yang menargetkan netralitas karbon pada tahun 2060, bagaimanapun, telah menolak tuduhan AS sebelumnya bahwa itu tidak cukup membantu perubahan iklim.

Baca Juga: Berubah Lagi, Pemerintah Bakal Pangkas Masa Karantina dari Luar Negeri Jadi 3 Hari

“Rusia sebagai sebuah negara sedang melakukan upaya besar dan akan terus melakukannya secara sistematis untuk mengurangi beban antropogenik pada iklim," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Putin bertemu Biden pada Juni di Jenewa, saat mereka mengumumkan bahwa kedua negara telah sepakat untuk masuk ke dalam dialog bilateral tentang “stabilitas strategis”.

Dialog yang diketahui bertujuan untuk mengurangi risiko konflik yang tidak disengaja dan menahan senjata nuklir.

Baca Juga: Polda Metro Jaya akan Gelar Perkara Kasus Rachel Vennya 5 November Mendatang

Pekan ini, sebagaimana dilaporkan, Direktur CIA William Burns melakukan kunjungan langka ke Moskow untuk membahas hubungan AS-Rusia.

Seorang juru bicara Kedutaan Besar AS mengatakan Burns memimpin delegasi pejabat senior AS ke Moskow atas permintaan Joe Biden.

"Mereka bertemu dengan anggota pemerintah Rusia untuk membahas berbagai masalah dalam hubungan bilateral," kata juru bicara itu.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler