Ledakan Kembali Terjadi di Kota Pinggiran Syiah di Afghanistan, Seorang Jurnalis Dilaporkan Tewas

14 November 2021, 12:00 WIB
Ledakan terjadi di Syiah Afganistan yang menewaskan seorang jurnalis. /Pixabay/jorono/

PR DEPOK - Sebuah ledakan kembali terjadi menghantam sebuah minibus di Afghanistan mengakibatkan satu orang tewas dan empat lainnya luka-luka.

Insiden itu terjadi di Dasht-e Barchi, pinggiran Kabul yang didominasi oleh anggota komunitas Hazara yang sebagian besar Syiah.

Diketahui juga, bahwa selama bertahun-tahun kota itu telah menjadi sasaran kelompok teroris yang berafiliasi dengan ISIS.

Baca Juga: Oki Setiana Dewi Ungkap Perubahan Teuku Ryan yang Bikin Keluarga Kaget: Nggak Nyangka Sekarang....

Kantor Pusat Jurnalis Afghanistan mengatakan orang yang tewas dalam ledakan itu adalah Hamid Seighani, seorang jurnalis Afghanistan terkenal yang pernah bekerja untuk jaringan televisi Ariana.

“Sayangnya, kami harus kehilangan satu reporter lagi," ujar kantor itu, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Minggu, 14 November 2021.

Menurut pengakuan sopir minibus di rumah sakit, mengatakan bahwa pada satu titik di dalam rutenya ada seorang pria mencurigakan naik ke dalam busnya dan beberapa menit kemudian ledakan terjadi.

Baca Juga: Ria Ricis Sumbangkan Seluruh Amplop Hadiah Pernikahannya: Itu Jadi Lahan Ladang Sedekah

Dia melihat dua penumpang dengan pakaian mereka terbakar jatuh dari belakang kendaraan sementara penumpang lain melarikan diri dari depan.

"Saya berada di mobil saya dan ledakan terjadi di sebuah kendaraan yang tepat berada di depan kami," kata seorang saksi mata.

Dia mengatakan ledakan itu terjadi di dekat pos pemeriksaan yang diawaki oleh Taliban, dan suara tembakan dapat terdengar segera setelahnya.

Baca Juga: Pasukan Keamanan Sudan Tembak Mati 5 Orang Pengunjuk Rasa Anti-Kudeta

Sementara itu, juru bicara Taliban Zabihulla Mujahid mengungkapkan bahwa satu orang tewas dan dua terluka setelah kebakaran terjadi di sebuah minibus dan mengakibatkan ledakan.

Gambar yang dibagikan di media sosial pada hari Sabtu menunjukkan api dan awan tebal asap hitam membumbung ke langit.

Ledakan itu terjadi sehari setelah tiga orang tewas dan 15 luka-luka akibat bom di sebuah masjid Syiah di Nangarhar.

Baca Juga: Putri Presiden Rodrigo Duterte Akan Mencalonkan Diri sebagai Wakil Presiden Filipina pada Pemilu 2022

Dalam sebuah pernyataan, kantor gubernur Nangarhar mengatakan para pejabat telah menangkap dua “pelaku” pengeboman masjid, tetapi tidak memberikan rincian lainnya.

Selama berita ini diangkat, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan di minibus dan serangan Nangarhar.

"Investigasi lebih lanjut atas insiden itu sedang berlangsung dan lebih banyak tindakan akan diambil," kata pernyataan itu.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler