PR DEPOK - Kasus Covid-19 varian Omicron terdeteksi di dalam kapal pesiar Norwegia.
Dalam kapal pesiar Norwegia tersebut terdeteksi 17 kasus Covid-19, dan satu kasus diduga memiliki varian Omicron yang menyebar cepat.
Diketahui, kapal pesiar Norwegia tersebut berangkat dari New Orleans, negara bagian Louisiana AS.
Norwegian Cruise Line mengatakan bahwa semua kasus Covid-19 di atas Norwegian Breakaway tidak menunjukkan gejala.
Baca Juga: Angelo Alessio Puas Persija Bisa Menang 3-0 dari PSM Makassar
Sementara itu, anggota kru Afrika Selatan yang terinfeksi varian Omicron diisolasi selama pelayaran pulang dan pergi.
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman Prokerala, bahwa kapal pesiar itu meninggalkan kota New Orleans pada 28 November.
Kapal tersebut melakukan perjalanan ke Belize, Honduras, dan Meksiko.
Penumpang dalam kapal pesiar tersebut lebih dari 3.200 orang di dalamny.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Lip Stain Lokal Terbaik, Bisa Menutupi Bibir Gelap dan Tahan Lama!
Menurut laporan bahwa kapal tersebut kembali ke Pelabuhan New Orleans pada hari Minggu, 5 Desember.
Adapun protokol dalam kapal pesiar tersebut untuk mewajibkan 100 persen tamu dan kru divaksinasi lengkap.
Hal tersebut dilakukan sesuai protokol kesehatan dan keselamatan komprehensif dari Perusahaan.
Kapal pesiar juga telah menerapkan prosedur karantina dan isolasi
Baca Juga: Catat! Inilah Jadwal Sementara MotoGP 2022 Terbaru, GP Indonesia Kapan Digelar?
Selain itu juga dilakukan pelacakan kontak untuk kasus-kasus yang teridentifikasi.
Sementara itu, seluruh penumpang sebelum turun di tujuan akhir dari Norwegian Breakaway melakukan tes ulang.
Selain itu, pihak perusahaan kapal pesiar juga memberikan panduan kesehatan masyarakat pasca pajanan dan karantina oleh CDC.
Baca Juga: Berikut 9 Hal yang Akan Terjadi Pada Tubuh Jika Anda Rutin Minum Air Putih 8 Gelas Perhari
Kemudian Norwegian Breakaway meninggalkan New Orleans pada Minggu malam untuk rute pelayaran yang baru.
Namun, semua tamu yang berlayar dalam pelayaran baru tersebut diizinkan untuk membatalkan perjalanan mereka tanpa uang pengganti.***