Arab Saudi Sebut Prancis Salah Tangkap Pria yang Diduga Membunuh Jurnalis Jamal Khashoggi

9 Desember 2021, 13:15 WIB
Seorang demonstran memegang poster bergambar jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di luar konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, 25 Oktober 2018. /Osman Orsal/Reuters

PR DEPOK - Kedutaan Besar Arab Saudi di Prancis mengungkapkan bahwa kepolisian setempat salah menangkap seorang pria yang diduga membunuh Jamal Khashoggi.

Pihak kedutaan menyebutkan bahwa pria yang ditangkap di Paris tersebut tidak memiliki hubungan dengan kasus pembunuhan Jamal Khashoggi dan memintanya untuk segera dibebaskan.

"Pria yang ditangkap itu tidak ada hubungannya dengan kasus pembunuhan. Kami menuntut pembebasan segera," ujar perwakilan Kedutaan Besar Arab Saudi di Prancis, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Eye.

Baca Juga: Menteri PAN-RB Tegaskan ASN Harus Lawan Radikalisme dan Terorisme, Mustofa: ‘Jualannya’ Gak Berubah

Kendati demikian, para penyelidik berusaha untuk mengonfirmasi bahwa pria tersebut memang tersangka dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Menurut penyelidik, pria yang membawa paspor atas nama Khaled Aedh al-Otaibi tersebut memiliki nama yang sama yang dicari di Turki dan diberi sanksi oleh Amerika Serikat atas pembunuhan brutal Khashoggi pada 2018.

Sebuah sumber keamanan di Arab Saudi mengatakan bahwa Khaled al-Otaibi adalah nama yang sangat umum di negara Arab Saudi.

Baca Juga: Jeff Smith Disebut Konsumsi 4 Lembar LSD Sehari, Polisi Ungkap Efek dari Narkotika Jenis Baru Ini

Sementara Prancis percaya bahwa Otaibi yang mereka tangkap sebenarnya menjalani hukuman penjara di Arab Saudi bersama dengan semua terdakwa dalam kasus ini.

Tahun lalu, pengadilan Saudi memenjarakan delapan orang antara 7 hingga 20 tahun atas pembunuhan Khashoggi, tetapi tidak ada satu pun terdakwa yang disebutkan namanya.

Dalam laporannya 2019 untuk PBB tentang kasus pembunuhan Khashoggi, Agnes Callamard, menyebut Otaibi sebagai bagian dari tim Saudi yang membunuh Khashoggi.

Baca Juga: Ibu Hamil Wajib Tahu! Berikut 8 Faktor Penyebab Risiko Janin Meninggal dalam Kandungan

Menurut Callamard yang juga sebagai mantan penyelidik PBB menambahkan bahwa Otaibi juga yang memotong-motong tubuh Khashoggi sebelum terbang kembali ke Arab Saudi.

Callamard yang sekarang merupakan kepala kelompok HAM Amnesty International, mengatakan konfirmasi lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan bahwa pria yang ditahan di Prancis adalah orang yang sama yang diidentifikasi dalam laporannya.

Sebagaimana dilaporkan, pria itu ditahan oleh polisi perbatasan pada Selasa lalu dengan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Turki saat dia akan naik pesawat ke Riyadh dari bandara Charles de Gaulle Paris.

Baca Juga: Waspadai Varian Baru Omicron, Simak Tips untuk Menghindari Virusnya

Khaled Aedh al-Otaibi adalah salah satu dari 26 warga Saudi yang didakwa secara in absentia oleh Turki atas pembunuhan Khashoggi dalam persidangan yang berlangsung pada Oktober 2020.

Dua dari 26 orang yang diadili secara in absentia di Turki adalah mantan ajudan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.

Otaibi juga merupakan salah satu dari 17 orang yang ditetapkan oleh Departemen Keuangan AS sebuah sanksi pada 2018 atas peran mereka dalam pembunuhan itu.

Jika dikonfirmasi sebagai anggota tim pembunuhan yang dicurigai, maka Otaibi akan muncul di hadapan jaksa Prancis.

Baca Juga: Badai Musim Dingin yang Ekstrem Terjadi di Kepulauan Hawaii, Pemerintah Setempat Tetapkan Status Darurat

Kemudian Otaibi akan memiliki hak untuk menantang ekstradisi ke Turki.

Jika dia melakukannya, pengadilan Prancis harus memutuskan kemungkinan akan menahannya sambil menunggu permintaan ekstradisi resmi Turki, atau membebaskannya dengan syarat dia tidak meninggalkan Prancis.

Biasanya diperlukan waktu beberapa minggu bagi pengadilan untuk memutuskan semua perkara, termasuk ekstradisi ke Turki.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Middle East Eye

Tags

Terkini

Terpopuler