PR DEPOK - 22 imigran gelap diselamatkan dalam sebuah sampan yang hanyut.
Imigran tersebut diselamatkan oleh Komando Penjaga Pantai Turki di Distrik Menderes, Provinsi Izmir barat, Turki.
Menurut pernyataan penjaga pantai, para penumpang kehilangan kendali atas perahu yang hanyut karena masalah mesin.
Baca Juga: 10 Ucapan Hari Ibu 22 Desember Cocok Dibagikan di Media Sosial WhatsApp, Instagram, FB dan Twitter
Puluhan migran dirujuk ke kantor migrasi provinsi dan para tersangka perdagangan manusia telah ditangkap.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Sabah, bahwa para imigran tersebut sedang mencoba menuju Eropa.
Hal tersebut juga karena Yunani menolak para pencari suaka tersebut memasuki negaranya.
Baca Juga: Sambut Perayaan Hari Ibu, Ayu Ting Ting: Terima Kasih Ibuku Tersayang
Lima Provinsi Aegean, Turki, Anakkale, Balıkesir, Izmir, Muğla dan Aydın adalah tempat utama bagi para imigran tersebut.
Mereka sementara ditampung di tempat itu, sebelum meninggalkan Turki menuju Uni Eropa dan pulau-pulau di Yunani.
Dalam beberapa tahun terakhir, ratusan ribu imigran tersebut telah melakukan perjalanan melintasi Laut Aegea.
Para imigran tersebut ingin mencapai Eropa Utara dan Barat untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Adapun ratusan orang yang telah tewas di laut karena banyak kapal yang membawa imigran tersebut sering tenggelam atau terbalik.
Turki dan Yunani adalah titik transit utama bagi para migran yang ingin menyeberang ke Eropa.
Para imigran tersebut melarikan diri dari perang dan penganiayaan untuk memulai kehidupan yang lebih baik di Eropa.
Baca Juga: Seorang Pria Ditangkap karena Menyerang dan Hancurkan Patung-patung di Kuil Narainpura India
Turki telah menuduh Yunani melakukan pelanggaran hukum internasional karena telah menolak akses migran ke prosedur suaka.
Selain itu juga, Turki telah menuduh Uni Eropa menutup mata terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi atad para imigran tersebut.
Sementara itu, Yunani akan segera memperbarui permintaan dana Uni Eropa pada 2022 untuk memperpanjang tembok perbatasan di sepanjang perbatasannya dengan Turki.
Baca Juga: Tanggapi Soal Kedekatan Fuji dan Thariq Halilintar, Faisal: Biasa, Namanya Anak Muda
Yunani juga berencana untuk memperluas jaringan pengawasan yang bertujuan untuk menghentikan migran memasuki negara itu.
Baru-baru ini, Yunani telah menyelesaikan tembok perbatasan baja sepanjang 26 kilometer (16 mil) yang memperpanjang tembok hingga 38 kilometer.
Yunani telah membangun pusat kendali yang akan memproses data dari menara pengawasan yang baru dibangun.
Baca Juga: Pertama Kali Beradu Akting dengan Jefri Nichol, Tiara Andini: Sampe Kebawa Mimpi
Pusat kendali tersebut dilengkapi dengan kamera jarak jauh dan beberapa sensor akan mulai beroperasi pada awal 2022.
Sistem otomatis tersebut memberikan keuntungan operasional dan membantu untuk memantau seluruh wilayah perbatasan Yunani.
Selain itu, tembok dan jaringan pendeteksi telah mencegah lebih dari 143.000 upaya penyeberangan ilegal di perbatasan darat Yunani-Turki.***