PR DEPOK - Prancis secara resmi telah menetapkan bahwa Covid-19 varian Omicron sebagai virus corona utama di negaranya saat ini.
Penetapan Covid-19 varian Omicron sebagai virus corona utama di Prancis tersebut ditetapkan otoritas setempat bukan tanpa alasan.
Badan kesehatan masyarakat Prancis mengatakan, penetapan varian Omicron sebagai virus corona utama muncul seiring dengan peningkatan jumlah infeksi dalam beberapa hari terakhir.
"62,4 persen tes menunjukkan profil yang kompatibel dengan varian Omicron," kata badan kesehatan masyarakat Prancis sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Alarabiya News.
Lanjutnya, hasil persentase itu menurut data minggu ini tercatat mengalami kenaikan dibandingkan dengan minggu sebelumnya yang menyentuh 15 persen.
Hasil laporan tersebut didapat melalui sebuah survei mingguan terbaru yang diterbitkan pada hari Kamis malam sebelumnya.
Dapat diketahui bersama bahwa rumah sakit Prancis saat ini tengah merawat setidaknya 18.321 pasien Covid-19.
Baca Juga: Dianggap Belum Punya Izin Kemensos, Doddy Sudrajat Laporkan Penggalangan Dana untuk Gala Sky
Termasuk di dalamnya yakni 1.922 pasien yang baru masuk antara Rabu dan Kamis serta lebih dari 3.500 orang tengah dalam perawatan intensif.
Kemudian virus tersebut juga telah merenggut nyawa setidaknya sebanyak 123.552 orang di Prancis sejak terdeteksi pada akhir tahun 2019 di China.
Terkait hal ini, pemerintah Prancis pada Senin kemarin mengumumkan suatu kebijakan untuk membatasi mobilitas warga sehingga masyarakat dapat bekerja dari rumah.
Tak hanya itu, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan untuk memberlakukan batasan jumlah terkait dengan acara publik.
Tingginya kasus varian Omicron ini pun nampaknya tak hanya dirasakan Prancis, namun terdampak juga bagi negara di sekitarnya.
Ada pun negara-negara di Eropa lainnya yang juga terdampak Covid-19 varian virus omicron seperti Inggris hingga Portugal.***