PR DEPOK - Menurut laporan, pasukan keamanan Kazakhstan tercatat telah menahan 7.939 orang sampai saat ini terkait kerusuhan yang terjadi pada pekan lalu.
Jumlah terbaru orang yang ditahan oleh pasukan keamanan setempat itu telah dikonfirmasi langsung oleh Kementerian Dalam Negeri Kazakhstan pada Senin, 10 Januari 2022 sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.
Aksi kerusuhan tersebut awalnya muncul setelah aksi demonstrasi yang memfokuskan kepada isu kenaikan harga bahan bakar di Kazakhstan.
Kemudian berkembang menjadi gerakan luas yang melawan pemerintah Tokayev dan mantan Presiden Nursultan Nazarbayev.
Sebelumnya, gedung-gedung pemerintah bahkan sempat dikuasai atau dibakar di beberapa kota pada pekan lalu karena protes damai yang gagal sehingga berubah menjadi kekerasan.
Dalam hal ini pihak berwenang menganggap kekerasan itu sebagai ekstremis dan teroris yang beberapa di antaranya merupakan orang asing.
Selain itu, ada pun Karim Masimov selaku mantan kepala Komite Kemanan Nasional yang kemudian ditahan atas tuduhan makar.
Penahanan Karim Masimov itu sendiri terjadi beberapa hari setelah Presiden Kassym-Jomart Tokayev memecatnya.
Tokayev juga sebelumnya telah memecat beberapa anggota kabinet pemerintahan dan mengeluarkan perintah tembak-menembak untuk mengakhiri kerusuhan yang terjadi.
Baca Juga: Adik Ayu Ting Ting akan Pindah Setelah Menikah, Ayah Rozak: Kita Sering Bolak-balik Nanti
Bahkan akibat kejadian ini, Presiden Kassym-Jomart Tokayev mengumumkan keadaan darurat bagi negaranya dan meminta aliansi militer yang dipimpin Rusia bernama CSTO untuk mengirimkan pasukannya.
Collective Security Treaty Organization (CSTO) yang diundang secara resmi oleh Presiden Tokayev bertujuan untuk memulihkan ketertiban yang ada.
Tak hanya itu, CSTO yang dipimpin langsung oleh negara adidaya sebesar Rusia tersebut turut serta menjaga fasilitas strategis di Kazakhstan.
Dapat diinformasikan oleh salah satu media milik Rusia dan pemerintah Kazakhstan, di mana terdapat sedikitnya 164 orang tewas dalam bentrokan yang terjadi.
Baca Juga: Fuji Bikin Pangling Unggah Foto Pakai Hijab, Thariq Halilintar: Permisi Butuh Imam?
Namun, dari otoritas kesehatan dan kepolisian tidak mengkonfirmasi jumlah tersebut dan unggahannya di media sosial kemudian ditiadakan.
Ada pun pernyataan dari seorang Menteri Luar Negeri Kazakhstan yakni Yerlan Karin mengatakan bahwa dirinya berpikir ada semacam konspirasi di dalamnya.
"Saya pikir ada semacam konspirasi yang melibatkan kekuatan penghancur domestik dan asing tertentu," ujarnya pada Senin, 10 Januari 2022 waktu setempat.
Hal itu diungkapkannya kepada televisi milik pemerintah tanpa menyebutkan siapa nama tersangka atas kejadian tersebut.***