Mesir Beri Penghormatan kepada Mantan Presiden Hosni Mubarak dengan Upacara Pemakaman Militer

26 Februari 2020, 16:47 WIB
MANTAN presiden Mesir Hosni Mubarak dari melambaikan tangan kepada sejumlah pendukung yang merayakan ulang tahunnya dari rumah sakit militer di Maadi, Kairo, Mesir 4 Mei 2015.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak akan dikuburkan dengan upacara pemakaman militer di Kairo Rabu, 26 Februari 2020.

Mantan presiden Mesir yang terkenal dengan otokratisnya Hosni Mubarak telah memerintah selama 30 tahun sampai ia dipaksa keluar dari kantor karena protes besar-besaran pada tahun 2011 silam.

Mubarak menghabiskan kehidupannya di balik jeruji besi dan rumah sakit militer sebelum akhirnya bebas pada tahun 2017.

Baca Juga: Upacara Perang Dunia II yang Terkenal di Moskow Timbulkan Dilema bagi Inggris dan AS

Dia meninggal pada Selasa, 25 Februari 2020 setelah seminggu dirawat intensif di rumah sakit, setelah menjalani proses operasi.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters Rabu, 26 Februari 2020 pihak kepresidenan dan angkatan bersenjata Mesir memberi penghormatan atas kematian mantan perwira angakatan udara itu sebagai pahlawan atas perannya dalam perang Arab-Israel tahun 1973.

Pihak kepresidenan Mesir mengumumkan tiga hari masa berkambung nasional di sana.

Baca Juga: Grab dan Gojek Akan Bersatu, Begini Komentar Menkominfo

Para pejabat tinggi militer Mesir akan menghadiri pemakaman di pinggiran timur Kairo, tetapi belum jelas apakah Presiden Abdel Fattah al-Sisi akan menghadirinya.

Peti mati Mubarak akan diantarkan dari masjid menuju pekuburan di daerah tersebut, menurut laporan televisi pemerintah Mesir.

Kilas balik Mubarak, yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena berkonspirasi untuk membunuh 239 demonstran selama pemberontakan 18 hari pada tahun 2011.

Baca Juga: Usai Paksa 77 Juniornya untuk Makan Kotoran, Pihak Sekolah Keluarkan Pelaku dari Sekolah

Tetapi bebas dari segala tuduhan yang disasarkan kepadanya pada 2017.

Sebelum itu, dia juga dihukum pada 2015 bersama dengan dua putranya yang melakukan penggelapan uang untuk kebutuhan pribadi mereka. Akhirnya mereka dijatuhi tiga tahun penjara.

Mubarak mengatakan, sejarah akan menilai dia sebagai patriot yang melayani negaranya tanpa pamrih, tetapi bagi banyak orang Mesir, masa kekuasaannya adalah masa otokrasi dan kapitalisme kroni.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler