Pertama di Asia Tenggara, Thailand Berencana Melegalkan Ganja Mulai Minggu Depan

22 Januari 2022, 18:45 WIB
Ilustrasi ganja. /Pixabay/CBD-Infos-com. /

PR DEPOK - Thailand dikabarkan telah berencana untuk melegalkan ganja sekaligus menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengambil langkah tersebut.

Thailand berencana melegalkan ganja untuk penggunaan medis dan juga penggunaan dalam makanan dan kosmetik.

Langkah ini akan membuat Thailand selangkah lebih dekat untuk menghapus penggunaan ganja untuk rekreasi.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 22 Januari 2022: Terus Bertambah, Kasus Corona Baru Hari Ini Tembus 3.000

Rencananya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Thailand akan membawa proposal terkait penghapusan ganja dari daftar obat terlarang kepada dewan pengawas narkotika pada Rabu mendatang.

Setelah disetujui dewan pengawas narkotika, proposal tersebut juga harus disetujui oleh menteri kesehatan sebelum mulai berlaku.

Saat ini, hukuman yang berlaku bagi kepemilikan ganja di Thailand yakni 15 tahun penjara. Selain itu, undang-undang di sana juga masih melarang kepemilikan obat berbahaya secara individu.

Baca Juga: Link Nonton Through the Darkness Episode 4, Spoiler: Pencarian Bukti Kasus Pembunuhan

Namun, dengan adanya rencana penghapusan ganja dari obat terlarang, orang-orang di Thailand berpotensi untuk memiliki ganja dengan hukuman penjara atau denda yang lebih ringan.

Tentu hal tersebut sangat bertolak belakang dengan beberapa negara Asia Tenggara lainnya, seperti Vietnam, Malaysia, dan Indonesia yang sangat menentang keras penggunaan ganja.

Negara-negara tersebut telah menetapkan hukuman berat bagi para pelaku narkoba di negaranya.

Baca Juga: Prakiraan Hujan di Indonesia, 23 Januari 2022: Sebagian Wilayah Jawa Barat Berpotensi Turun Hujan Sedang

Withid Sariddeechaikool, wakil sekretaris jenderal FDA mengatakan bahwa dengan melegalkan ganja, orang-orang akan banyak mendapatkan manfaat dari ganja dan dapat digunakan sesuai dengan undang-undang.

“Jika kita dapat mendekriminalisasi ganja, kita akan dapat memperoleh manfaat dari semua tanaman dan bukan hanya bagian darinya,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Independent.

"Bunga dan bijinya dapat digunakan secara ekonomis dan sesuai dengan undang-undang," tambahnya.

Ia pun mengatakan langkah ini diprediksi akan banyak memberi keuntungan bagi para produsen yang bergerak di bidang kosmetik.

“Produsen sabun, produk kecantikan, dan kosmetik dari ganja kemungkinan akan menjadi pihak yang paling diuntungkan dari dekriminalisasi," ujarnya.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: Independent

Tags

Terkini

Terpopuler