Varian Baru BA.2 atau ‘Son of Omicron’ Ditemukan, Ilmuwan Ungkap Terdapat Banyak Sub-Varian Omicron

26 Januari 2022, 21:10 WIB
Ilustrasi - Ilmuwan dakam pernyataannya tentang varian baru yang dijuluki son of Omicron menyebut bahwa banyak sub-varian virus. /Pixabay.com/ BlenderTimer

PR DEPOK – Ilmuwan mengkonfirmasi telah menemukan virus baru Covid-19 varian BA.2 atau disebut sebagai ‘son of Omicron’ (putra Omicron) di beberapa negara.

Ditemukannya virus baru varian BA.2 atau ‘son of Omicron’ ini bukan hal aneh bagi para ahli dan ilmuwan.

Mereka bahkan telah mencatat bahwa bukan hal aneh apabila virus berevolusi dari waktu ke waktu, salah satunya SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.

Ahli biologi sistem komputasi yang juga direktur Institut Henetika UCL di University College London, Prof. Francois Balloux menjelaskan, terdapat banyak sub-varian Omicron.

Baca Juga: Bahlil Lahadalia Klaim Gaji Menteri di Bawah Rp20 Juta, Gus Umar: Nggak Usah Gini Amat Pencitraannya

Bahkan, Balloux menyebut jika varian Delta D yang sebelumnya dominan memiliki lebih dari 200 sub-garis keturunan sebelum Omicron mengambil alih kasus Covid-19.

"Berdasarkan semua bukti saat ini yang tersedia, perubahan frekuensi relatif dari sub-garis keturunan BA.1 dan BA.2 Omicron tidak menjamin pengenaan pembatasan pandemi atau pencabutan yang sudah ada," katanya Balloux, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Newsweek.

Sementara itu, Direktur Center for Molecular and Translational Human Infection Diseases Research, James Musser mengatakan, belum diketahui apakah varian BA2 atau ‘son of Omicron’ inijauh lebih buruk dibanding Omicron atau BA.1.

Baca Juga: Fakultas Kehutanan IPB Rekomendasikan Kelapa Sawit sebagai Tanaman Hutan, Farid Gaban: Menipu Diri Sendiri

"Apa yang belum kita ketahui adalah apakah putra Omicron melakukan itu lebih baik atau lebih buruk daripada Omicron. Jadi itu pertanyaan terbuka," kata dia.

Kepala Dokter dan peneliti virus dari Statens Serum Institut di Denmar, Anders Fomsgaard, menjelaskan, ada kemungkinan teoretis orang terinfeksi BA.2, bahkan setelah memiliki BA.1 baru-baru ini.

“Munculnya BA.2, juga disebut sebagai ‘siluman Omicron’ sangat berbeda tergantung pada lokasi geografis,” kata dia sebagaimana dikutip dari Newsweek pada Rabu, 26 Januari 2022.

Baca Juga: Paksa Seorang Ibu untuk Menjual Anak padanya, Wanita AS Ini Ditangkap Polisi

Sementara itu, basis data pengurutan virus GISAID menyebut ada ada 88 sampel BA.2 yang dilaporkan di Amerika Serikat.

Sedangkan, Departemen Kesehatan Negara Bagian Washington mengatakan ada sekitar 100 kasus BA.2 atau ‘son of Omicfron’ yang dikonfirmasi di negara itu.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Newsweek

Tags

Terkini

Terpopuler