PIKIRAN RAKYAT - Alat Pelindung Diri (APD) bagi tim medis yang menangani pasien virus corona merupakan alat perlindungan diri untuk bisa terhindar dari bahaya infeksi virus.
Beberapa pekan terakhir di Indonesia terjadi kelangkaan APD karena jumlah pasien yang setiap harinya terus meningkat.
Tetapi, kelangkaan APD untuk tenaga medis tidak hanya terjadi di Indonesia.
Namun juga terjadi di negara-negara lain yang terjangkit virus corona, termasuk salah satunya negara Filipina.
Baca Juga: Update Virus Corona Indonesia: Positif 2.273 Kasus, Jakarta Tertinggi
Kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat para petugas medis di Filipina, justru mereka menjadi lebih kreatif.
Petugas kesehatan di Iloilo Filipina membuat para pasien virus corona menjadi ceria dan memberikan energi positif kepada mereka.
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari choosephilippines.com, seorang perawat yang memiliki kemampuan mendesain baju yakni bernama Adrian Pe, berinisiatif untuk membuat APD bagi teman-temannya petugas medis.
Temannya ikut mendukung atas ide tersebut dengan memberikan 100 meter kain untuk digunakan membuat APD.
Baca Juga: Donald Trump Minta Warga Pakai Obat Malaria untuk Lawan Corona, Abaikan Saran Ahli
Tidak hanya dari temannya, namun ternyata melalui sumbangan teman, organisasi, dan kelompok lainnya, mereka juga mengumpulkan sejumlah uang untuk memulai proyek tersebut.
Yang menarik perhatian dan tentunya sangat berbeda dengan APD pada umumnya, APD ini dibuat dengan warna-warna yang mencolok seperti ungu, hijau, kuning, dan merah.
Hal tersebut dilakukan untuk memberikan energi yang positif bagi semua orang terutama bagi pasien di tengah pandemi ini.
APD unik dan kreatif ini menggambarkan kartun Teletubbies sehingga APD tersebut diberi nama APD Teletubbies.
Baca Juga: Donald Trump: Akan Banyak Orang Meninggal di Amerika Serikat Akibat Corona Pekan Depan
Adrian sebagai desainer mengatakan warna APD yang beragam itu tidak direncanakannya.
APD itu tidak dibuat dari kain yang biasa digunakan untuk pakaian tetapi dibuat dari bahan ramah lingkungan. Selain itu, bahan tersebut tahan lama dan antiair.
Andrian tidak bekerja sendiri, ia dibantu oleh temannya, yang membantu dalam memotong pola.
Selain itu, ia juga memiliki beberapa penjahit untuk mempercepat produksi untuk menghasilkan setidaknya 20 hingga 25 potong per hari.***