PIKIRAN RAKYAT - Pandemi virus corona masih menjadi momok yang menakutkan bagi penduduk dunia saat ini.
Hingga kini kasus virus corona telah menyentuh angka 1.277.196 kasus di seluruh dunia, menurut laporan dari World Meters pada Senin, 6 April 2020.
Dari data tersebut, Amerika Serikat (AS) menjadi negara yang paling terpukul akibat virus corona.
Baca Juga: Capai 3.000 Kasus Virus Corona, Lockdown ala Jepang: Tidak Ada Ancaman Hukuman
AS kini menjadi negara terbanyak yang memiliki kasus positif virus corona di dunia.
Banyak orang yang merasa khawatir terhadap pandemi ini, terutama bagi para lansia dan ibu hamil.
Infeksi virus corona pada ibu hamil tidak hanya bisa menyebabkan gejala yang berat pada sang ibu, tapi juga berisiko membahayakan bayi yang dikandungnya.
Baca Juga: Ujian Masuk PTN Diundur, Berikut Jadwal Terbaru Pendaftaran dan Pelaksanaan UTBK 2020
Oleh karena itu, tindakan pencegahan perlu dilakukan agar ibu hamil tidak mudah tertular Virus Corona.
Berdasarkan kejadian yang tahun lalu, ibu hamil dengan SARS atau MERS juga berisiko lebih tinggi mengalami keguguran atau melahirkan bayi prematur.
Kejadian ini juga bisa terjadi pada ibu hamil dengan virus corona, namun laporan kejadiannya masih sangat sedikit.
Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Yuk Nostalgia Jajanan Jaman Dulu Tahun 90-an
Sejauh ini, penularan utama virus corona melalui percikan air liur pada batuk atau bersin.
Belum ada data yang jelas terkait penularan virus corona dari ibu ke janin selama kehamilan atau saat melahirkan.
Selama virus corona terus mengancam di seluruh dunia, rasa khawatir memang jadi lebih tinggi, terutama bagi perempuan yang masih dalam kondisi hamil.
Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Kiat bagi Orang Tua Membuat Anak Betah Belajar
Hal itu memang tidak mudah untuk menjalankan aktivitas sehari-harinya.
Kondisi tersebut juga dirasakan oleh seorang ibu hamil di Jepang. Diketahui ibu tersebut sedang menjalani masa hamilnya 7 bulan.
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari World Of Buzz, ibu tersebut mengungkapkan bahwa dirinya merasa gelisah dan khawatir tentang situasi saat ini.
Baca Juga: Usai Dibebaskan Karena Pandemi Virus Corona, Narapidana Ini Mengulang Kesalahannya
Di tengah pandemi, ibu tersebut masih harus menjalani pemeriksaan kehamilannya.
Pemeriksaan Utrasonografi (USG) merupakan salah satu jenis pemeriksaan yang dianjurkan pada ibu hamil.
Biasanya, pemeriksaan ini sering dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin dari bayi yang akan dilahirkan.
Baca Juga: DKI Jakarta Catat 118 Tenaga Medis Terinfeksi Virus Corona
Saat ibu tersebut menjalani pemerikasaan USG secara rutin, ketika diperiksa ia merasa terkejut melihat foto sang bayi yang tampil di layar monitor.
Bayi tersebut terlihat memberi simbol perdamaian yang ditunjukan kepada sang ibu.
Bayi itu menggambarkan bahwa dirinya baik-baik saja.
Baca Juga: KABAR BAIK, 38 Pasien Positif Virus Corona di Jatim Dinyatakan Sembuh
“Bayi saya memberi saya tanda perdamaian dari dalam diri saya. Dan sekarang saya terhibur," ungkap sang ibu.
Menurut Departemen Kesehatan Australia, bayi dalam kandungan dapat merasakan semua yang dialami ibu mereka termasuk suara di lingkungan, udara yang mereka hirup, makanan yang mereka makan, dan emosi yang mereka rasakan.
"Emosi seperti stres dan kecemasan dapat meningkatkan hormon tertentu di tubuh Anda, yang dapat memengaruhi tubuh dan otak bayi Anda yang sedang berkembang," katanya.***