Studi: Subvarian Omicron BA 2 Jauh Lebih Menular Dibandingkan BA 1

1 Februari 2022, 11:03 WIB
Ilustrasi subvarian Omicron BA 2 lebih menular dibandingkan BA 1. /Pixabay/WiR_Pixs

PR DEPOK – Sebuah studi di Denmark mengungkapkan jika subvarian Omicron BA 2 jauh lebih menular dibandingkan BA 1.

Studi itu juga mengungkapkan, subvarian Omicron BA 2 bisa dengan mudah menginfeksi orang yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 secara penuh.

Dalam peneltian yang menganalisis infeksi virus corona di lebih dari 8.500 rumah tangga di Denmark dan dilakukan antara Desember dan Januari, menemukan bahwa orang yang terinfeksi Omicron BA 2, sekitar 33 persen lebih mungkin menginfeksi orang lain.

Baca Juga: 1 Tahun Kudeta Militer di Myanmar, 3 Negara Barat Ini Terapkan Sanksi Baru

Hal ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan mereka yang terinfeksi BA 1, meskipun varian Covid-19 ini menjadi penyumbang lebih dari 98 persen kasus Omicron di negara terbut.

"Kami menyimpulkan bahwa Omicron BA 2 secara inheren jauh lebih menular daripada BA 1, dan juga memiliki sifat penghindaran kekebalan yang selanjutnya mengurangi efek perlindungan vaksinasi terhadap infeksi," kata peneliti studi tersebut sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters pada Selasa, 1 Februari 2022

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti di Statens Serum Institut (SSI), Universitas Kopenhagen, Statistik Denmark dan Universitas Teknik Denmark.

Baca Juga: Luhut Disindir Yan Harahap Soal Tes Covid-19: Pesan dari Sang ‘Saudagar’?

Seorang penulis utama dari penelitian tersebut, Frederik Plesner mengatakan, seseorang yang terpapar Omicron BA 2, kemungkinan besar atau 39 persen akan menularkan kepada yang lainnya dalam waktu tujuh hari.

"Jika Anda telah terpapar Omicron BA 2 di rumah Anda, Anda memiliki kemungkinan 39 persen terinfeksi dalam tujuh hari. Jika Anda malah terpapar BA 1, kemungkinannya adalah 29 persen," kata Plesner.

Plesner juga mengatakan, Omicron BA 2 , sekitar 33 persen lebih menular daripada BA 1. Bahkan, kasus subvarian ini sudah terlacak di Amerika Serikat, Inggris, Swedia dan Norwegia, meskipun berada pada tingkat yang jauh lebih rendah dibandingkan Denmark, yang menyumbang sekitar 82% kasus.

Baca Juga: BNPT Sebut 198 Pesantren Terafiliasi Jaringan Teroris, Fadli Zon: Jangan Merusak Nama Baik Pesantren

Studi ini juga menunjukkan bahwa Omicron BA 2 relatif lebih baik daripada BA.1 dalam menginfeksi orang yang divaksinasi dan divaksinasi booster.

Artinya, Omicron BA 2 ini memiliki "sifat menghindar kekebalan" yang lebih besar dari subvarian.

Meski begitu, vaksin masih memiliki peran penting. Sebab, seseorang yang sudah divaksinas penuh dna booster kecil kemungkinannya untuk terinfeksi dan menularkan salah satu subvarian, dibandingkan dengan mereka yang tidak divaksinasi.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler