Studi Baru: Israel Memberikan Bukti Kuat Tentang Vitamin yang Dapat Melawan Covid-19

5 Februari 2022, 15:23 WIB
Ini hasil studi baru para ilmuwan Isrel yang memberikan bukti kuat tentang vitamin mampu melawan Covid-19. /Pixabay/ELG21//Pixabay/ELG21/

PR DEPOK - Sebuah hasil studi baru dari para ilmuwan di Israel telah memberikan bukti kuat tentang vitamin yang dapat melawan Covid-19.

Hal ini memperkuat hasil studi sebelumnya, bahwa para ilmuwan menerbitkan data 'luar biasa' yang menunjukkan hubungan kuat antara kekurangan vitamin dan kematian atau penyakit serius bagi pasien.

Para peneliti dari Bar Ilan University dan Galilee Medical Center mengatakan bahwa vitamin memiliki dampak yang kuat pada tingkat keparahan penyakit.

Baca Juga: Mengapa Covid-19 Mempengaruhi Indera Penciuman? Berikut Penjelasannya

Para ilmuwan Israel mengatakan mereka telah mengumpulkan bukti paling meyakinkan hingga saat ini bahwa peningkatan kadar vitamin D dapat membantu pasien Covid-19.

Selain itu juga dapat mengurangi risiko penyakit serius bahkan kematian

Oleh sebab itu, para peneliti telah memprediksi bagaimana orang akan bertahan jika terinfeksi hanya berdasarkan usia dan kadar vitamin D mereka.

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari laman Times Of Israel, bahwa kekurangan vitamin D secara signifikan dapat meningkatkan tingkat resiko bagi pasien.

Baca Juga: Bocah Maroko Terperangkap di Sumur Selama 4 Malam, Tim Penyelamat: Kami Hampir Sampai

Para peneliti juga menyimpulkan dalam penelitian peer-review baru yang diterbitkan Kamis, 3 Februari 2022 di jurnal PLOS One.

Studi ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan selama dua gelombang pertama virus di Israel.

Penelitian ini telah dilakukan sebelum vaksin tersedia secara luas dan para dokter menekankan bahwa suplemen vitamin bukanlah pengganti vaksin, melainkan cara untuk menjaga tingkat kekebalan agar tidak turun.

Baca Juga: Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 Resmi Dibuka, Aktor Jackie Chan Ikut Membawa Obor Estafet

Menurut sebuah penelitian dari tahun 2011, bahwa kekurangan vitamin D adalah endemik di Timur Tengah, termasuk di Israel.

Sebuah data menunjukkan bahwa hampir empat dari lima orang di Timur Tengah kekurangan vitamin.

Namun, dengan mengonsumsi suplemen sebelum infeksi, para peneliti dalam studi baru di Israel telah menemukan bahwa pasien dapat menghindari efek terburuk dari penyakit tersebut.

Baca Juga: Ruhut Sebut Kerumunan Saat Kunjungan Jokowi Bukti Cinta Rakyat, Yan Harapan Singgung Nama HRS

Menurut Dr. Amiel Dror dari Bar di Galilee Medical Center, menyatakan bahwa ia terkejut melihat perbedaan dari pasien yang parah ketika kekurangan vitamin D dibandingkan saat tidak kekurangan vitamin D.

Dr Amiel Dror melalui postingan-nya di Twitter
mencatat bahwa penelitiannya dilakukan sebelum adanya Omicron, tetapi mengatakan bahwa virus corona tidak berubah cukup mendasar di antara varian untuk meniadakan efektivitas vitamin D.

Otoritas kesehatan di Israel dan beberapa negara lain telah merekomendasikan suplemen vitamin D sebagai tanggapan terhadap pandemi virus corona.

 

Hasil studi tersebut menyatakan bahwa apa yang akan dilihat ketika vitamin D membantu orang dengan infeksi Covid-19 merupakan hasil dari efektivitasnya dalam memperkuat sistem kekebalan.

Selain itu, vitamin D dapat menangani patogen virus yang dapat menyerang sistem pernapasan.

Perlu diketahui, bahwa pada bulan Juni 2021 lalu, para peneliti telah menerbitkan temuan awal yang menunjukkan bahwa 26 persen pasien virus corona meninggal jika mereka kekurangan vitamin D segera sebelum dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Kedatangan Jokowi Kembali Picu Kerumunan Warga, Sindiran Azzam: Saya Yakin Ini Bukan Termasuk ‘Kerumunan’

Hal tersebut telah dibandingkan dengan 3% yang memiliki kadar vitamin D normal.

Para peneliti juga menentukan bahwa pasien rawat inap yang kekurangan vitamin D rata-rata 14 kali lebih mungkin berakhir dalam kondisi parah atau kritis daripada yang lain.

Oleh sebab itu, hasil studi baru ini merupakan lanjutan dari penelitian tersebut untuk memperkuat bukti tentang efektifitas vitamin D.

Dengan demikian, hasil studi baru tersebut menemukan bahwa korelasi kuat antara kadar vitamin D yang cukup dan kemampuan untuk melawan Covid-19 yang masih ada.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Times of Israel

Tags

Terkini

Terpopuler