WHO Klaim Virus Corona 10 Kali Lebih Mematikan dari Flu Babi

14 April 2020, 20:58 WIB
Direktur General WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada pertemuan Munich Security Conference di Jerman (15/2/2020). Tedros menyatakan optimismenya pada COVID-19 bisa dikendalikan.* /REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Virus corona telah terbukti sepuluh kali lipat lebih mematikan daripada wabah flu babi (H1N1) yang sempat menyebar di seluruh dunia satu dekade silam, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pandemi flu babi, yang berembus antara Januari 2009 hingga Agustus 2010, mencatat lebih dari 1,6 juta kasus yang dikonfirmasi, yang mengakibatkan kematian 18.449 orang.

Semenrara virus corona yang bermula sejak Desember 2019 hingga saat ini telah menyebabkan 1,9 juta orang terinfeksi di seluruh dunia dan 121.704 meninggal dunia.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs The Independent pada Selasa, 14 April 2020, pejabat tinggi WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus telah memperingatkan pandemi yang saat ini mencengkeram dunia dan telah melampaui kematian sepuluh kali lipat dari yang disebabkan oleh strain H1N1.

Baca Juga: Cek Fakta: Hotman Paris akan Undang EXO dan BTS ke Indonesia, Simak Faktanya 

Pernyataan itu muncul ketika PBB mendesak pemerintah untuk melonggarkan pembatasan secara perlahan ketika negara-negara termasuk Denmark, AS, dan Spanyol berangsur "membaik".

"Kami hanya bisa mengatakan apa yang kami ketahui dan kami hanya bisa bertindak berdasarkan apa yang kami ketahui", katanya.

"Bukti dari beberapa negara memberi kami gambaran yang lebih jelas tentang virus ini, bagaimana perilakunya, bagaimana menghentikannya, dan bagaimana mengobatinya," tutur Tedros Adhanom.

“Kami tahu bahwa COVID-19 menyebar dengan cepat dan kami tahu itu mematikan sepuluh kali lebih mematikan daripada pandemi flu 2009," ujarnya.

Baca Juga: Lockdown Timbulkan Masalah Baru, Penduduk Paraguay Harus Menderita Kelaparan 

“Kami tahu bahwa di beberapa negara kasus meningkat dua kali lipat setiap tiga hingga empat hari. Namun sementara COVID-19 berakselerasi sangat cepat," katanya.

Dia kemudian meminta pemerintah untuk mempertimbangkan dampak virus pada kesehatan manusia sebagai prioritas pertama dalam melonggarkan langkah-langkah menjaga jarak sosial.

Pernyataan Tedros juga dipicu oleh tingkah Donald Trump yang mengatakan dia akan mempertimbangkan aturan menjadi lebih longgar ketika rapat Gedung Putih tentang desakan orang harus tetap di rumah.

Presiden AS telah berulang kali mendesak agar perekonomian dibuka kembali sementara para pejabat lokal, banyak dari mereka yang mendukung pedoman dengan kekuatan penuh hukum.

Baca Juga: Wishnutama Siapkan Program untuk Paket Liburan Panjang di Akhir Tahun

Mereka juga telah menyatakan keprihatinan bahwa pendekatan Trump hanya akan membuat wabah terus berlanjut lebih lama dan menimbulkan kematian lebih banyak.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: The Independent

Tags

Terkini

Terpopuler