PIKIRAN RAKYAT - Pandemi Virus Corona atau COVID-19 masih menjadi perhatian publik di seluruh penjuru dunia.
Ketika virus corona melanda Amerika Selatan, Paraguay menjadi salah satu negara pertama yang mengambil sejumlah langkah mengatasi virus itu.
Setelah kasus kedua ditemukan, maka pemerintah Paraguay mulai mengambil kebijakan untuk menutup sekolah dan melarang pertemuan publik.
Baca Juga: Berkat Corona, Perusahaan Robot Pelayan Pasien di Tiongkok Kebanjiran Pesanan
Kebijakan lockdown nampaknya memang bisa mengendalikan penyebaran virus corona ini tetapi disamping itu, ternyata muncul masalah baru.
Sejumlah penduduk di Paraguay harus kelaparan di rumah mereka sendiri.
Presiden Mario Abdo Benítez telah banyak dikritik oleh penduduk setempat karena dinilai gagal mendukung orang-orang yang tidak berpenghasilan selama lockdown ini.
Baca Juga: Beda Pendapat dengan Donald Trump, Penasehat Kesehatan Anthony Fauci Dikabarkan Dipecat
Lockdown sendiri akan berakhir pada pekan ketiga dan akan berlanjut hingga 19 April 2020.
Terdapat 65 persen pekerja di Paraguay yang mencari nafkah di ekonomi informal dan saat ini tidak memiliki akses untuk tunjangan selama krisis virus corona.