Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Guardian salah seorang pengerajin, Valentina Osuna yang tinggal di desa Qom Rosarino mengatakan dia tidak lagi bisa menjual kerajinannya.
Baca Juga: Polisi di India Diserang Orang Tak Dikenal saat Berpatroli Lockdown
"Tidak ada dukungan, tidak ada apa pun dari negara. Anak-anak saya lapar," katanya.
Presiden Mario Abdo Benítez sudah meminta maaf atas situasi ini dan mohon kesabaran.
Karena bantuan tak kunjung datang, masyarakat di sana terus menagih janji terkait bantuan, mereka meminta barang-barang dasar seperti susu, roti, dan obat-obatan.
Baca Juga: Depok Terapkan PSBB, Jam Operasional Pasar Tradisional hingga Modern Dibatasi
Seperti yang terjadi di seluruh Amerika Latin, krisis virus corona telah menimbulkan ketidaksetaraan sosial dan buruknya infrastruktur publik.
Di tengah kemarahan yang meluas, pemerintah berjanji akan mereformasi negara yang kekurangan dana.
Namun, bagi Alicia Amarilla, koordinator nasional Organisasi Perempuan Pedesaan dan Pribumi, mengungkapkan bahwa janji-janji reformasi tidak dapat menjamin untuk keluarga kurang mampu di Paraguay.
Baca Juga: Tio Pakusadewo Ditangkap karena Narkoba, Mengulang Cerita 3 Tahun Lalu