Joe Biden Kirim Ancaman ke Rusia, Bakal Blokir Pipa Gas Nord Stream 2 jika Invasi Ukraina

8 Februari 2022, 10:30 WIB

PR DEPOK - Dalam krisis Ukraina yang terus berlarut, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan akan menutup pipa gas Nord Stream 2.

Langkah Joe Biden menutup pipa gas Nord Stream 2 itu dilakukan apabila pihak Rusia melakukan invasi kepada Ukraina.

“Jika Rusia menyerang, maka tidak akan ada lagi Nord Stream 2," kata Joe Biden dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Metro US.

"Saya berjanji, kami (Amerika Serikat) akan dapat melakukannya," tutur Presiden Amerika Serikat menambahkan.

Baca Juga: Tubagus Joddy Dituntut 12 Tahun Penjara, Denny Darko Sebut Sopir Vanessa Angel Dapat Keringanan karena Ini

Selain itu, dalam pertemuannya dengan Kanselir Jerman yang baru, Olaf Scholz, Joe Biden juga menekankan persatuan untuk mencegah perang di Eropa.

Sementara Olaf Scholz menuturkan, Amerika Serikat dan Jerman memiliki pendekatan yang sama perihal masalah Ukraina dan sanksi atas Rusia.

Namun, Kanselir Jerman itu tidak secara langsung mengonfirmasi rencana yang berkaitan dengan Nord Stream 2 atau menyebutkan pipa secara terbuka.

Baca Juga: Aleix Espargaro Unggah Menu Makan Malam Pertama di Hotel Lombok, Rupanya...

Apakah Amerika Serikat dan Jerman berada di sisi yang sama telah menjadi pertanyaan penting karena dua negara demokrasi utama sekutu NATO dalam menekan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Di lain sisi, Rusia telah mengumpulkan sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina. Akan tetapi, Kubu Vladimir Putin menyangkal sedang merencanakan invasi.

Olaf Scholz menegaskan bahwa Rusia akan membayar harga yang sangat tinggi apabila menggencarkan invasi terhadap Ukraina.

Baca Juga: Pacaran dengan Rizky Febian, Mahalini Protes Lihat Sikap Putri Delina kepadanya hingga Beri Teguran

“Kita akan bersatu. Kami akan bertindak bersama. Dan kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan,” kata Kanselir Jerman.

Kedua kepala negara itu, Joe Biden dan Olaf Scholz menekankan bahwa mereka lebih memilih diplomasi damai sebagai solusi atas konflik Ukraina.

Menurut rencana, Olaf Scholz akan mengunjungi Ukraina dan Rusia pekan depan, setelah pertemuan pekan ini dengan Joe Biden, pejabat Uni Eropa, dan kepala negara Baltik.

Baca Juga: Adam Deni Dianggap Sering Berbohong, Jerinx SID Berharap Hakim Kabulkan Polygraph

Hubungan Joe Biden dan Olaf Scholz bisa menjadi sangat penting saat Presiden Prancis Emmanuel Macron belum mengumumkan akan mencalonkan kembali dalam pemilihan dalam tiga bulan mendatang, dan PM Inggris Boris Johnson dilanda krisis domestik.

Joe Biden mengatakan dia tidak ragu tentang keandalan Jerman sebagai mitra dan mengatakan Scholz mendapat kepercayaan penuh dari Amerika Serikat.

“Tidak ada keraguan tentang kemitraan Jerman dengan Amerika Serikat. Tidak ada,” ujar Presiden Amerika Serikat tersebut.

Baca Juga: Jenderal Dudung Minta Habib Rizieq-Bahar Smith Tak Macam-macam, Mustofa: Negeri Demokrasi, Ternyata Mengerikan

Secara terpisah, Steven Sokol, Presiden Dewan Amerika untuk Jerman, mengatakan Olaf Scholz perlu mengklarifikasi posisi Jerman di Nord Stream 2 dan menunjukkan lebih banyak "kreativitas" dalam memberikan bantuan ke Ukraina, selain mengirimkan senjata.

“Jerman harus memahami bahwa jika ingin menjadi pemain inti di panggung dunia dan memikul lebih banyak tanggung jawab, maka dengan itu mereka harus mengambil lebih banyak tindakan,” kata Steven Sokol.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Metro US

Tags

Terkini

Terpopuler