PR DEPOK - Kementerian Pariwisata Vietnam pada hari Selasa telah mengusulkan pembukaan kembali penuh untuk pengunjung asing.
Selain itu, pengusulan dan pencabutan pembatasan perjalanan mulai 15 Maret di Vietnam, ternyata tiga bulan lebih awal dari yang direncanakan.
Usulan tersebut termasuk mempertahankan persyaratan karantina satu hari untuk pengunjung yang hendak memasuki Vietnam.
Baca Juga: Menangis Terbata-bata, Putri Delina Minta Sule untuk Berhenti Bekerja: Biarin Anak-anak
Persyaratan juga diitambah lagi dengan tes Covid-19 negatif sebelum keberangkatan dan pada saat kedatangan.
Usulan itu pun telah diajukan kepada perdana menteri untuk disetujui.
Adapun usulan rencana tersebut mengikuti langkah pembukaan kembali, serupa yang telah diambil oleh negara-negara Asia Tenggara lainnya,seperti Thailand dan Filipina.
Baca Juga: Daftar Peringkat K-Drama Populer Minggu Ini, Twenty Five Twenty One Menempati Urutan Pertama
Pembukaan kembali tersebut karena varian Omicron Covid-19 meningkat, tetapi lebih sedikit rawat inap dan kematian dibandingkan varian sebelumnya.
Usulan tersebut juga untuk mempertahankan persyaratan karantina satu hari untuk pengunjung, ditambah membutuhkan tes Covid-19 negatif sebelum keberangkatan.
Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Hindustan Times, Vietnam telah mengumumkan rekor 31.814 kasus virus corona baru pada 15 Februari 2022 yang telah menambah lebih dari 2,54 juta infeksi sejauh ini.
Kasus tersebut telah mencatat sekitar 39.000 kematian secara keseluruhan.
Sebagai informasi, bahwa kedatangan turis asing turun menjadi 157.000 pada tahun lalu, dibandingkan dengan 18 juta pada 2019.
Sejak November lalu, Pemerintah Vietnam telah mengizinkan turis asing untuk mengunjungi tempat-tempat yang ditentukan di bawah program paspor vaksin.
Baca Juga: Studi Baru: Kekebalan Alami Meningkat Usai Terinfeksi Covid-19 Meski Belum Vaksinasi
Hal tersebut bertujuan untuk membuka kembali industri sepenuhnya mulai Juni.
Menurut data, hampir 77 persen dari 98 juta penduduk Vietnam juga telah divaksinasi.***