Presiden AS Joe Biden Kutuk Keras Klaim Rusia yang Akui Dua Wilayah Ukraina

22 Februari 2022, 11:55 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden kutuk keras klaim Rusia/. /Reuters/Jonathan Ernst/

PR DEPOK - Ketegangan di Ukraina makin memanas, setelah Prediden Rusia Vladimir Putin,mengklaim dua wilayah di Ukraina saat berbicara dengan para pemimpin dunia.

Klaim Putin atas dua wilayah Ukraina ini memantik reaksi dari beberapa pemimpin negara barat, salah satunya Amerika Serikat.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengutuk keras klaim Putin yang menyebut dua wilayah di Ukrainan masuk ke dalam kekuasaan Rusia.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Telah Melahirkan Bayi Perempuan Pada Tanggal Cantik 22022022

"Biden mengutuk keras keputusan Presiden Rusia Putin yang mengaku mengakui "kemerdekaan" dari apa yang disebut wilayah DNR dan LNR Ukraina," kata Gedung Putih yang menyebut Biden sudah berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymr Zelenskiy, melalui telepon, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters pada Selasa, 22 Februari 2022.

Menurut Gedung Putih, Biden juga sudah berdiskusi dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Jerman, Olaf Scholz.

"Bagaimana mereka akan terus mengoordinasikan tanggapan mereka pada langkah selanjutnya," kata Gedung Putih.

Baca Juga: LINK NONTON Rookie Cops Episode 9 dan 10 Sub Indo, Spoiler: Seunghyun Menginap di Rumah Eunkang

Sementara, Amerika Serikat belum mengambil sikap dan masih menunggu perkembangan di perbatasan Ukraina.

Meskipun ,Putin dilaporkan memerintahkan pasukannya bersiaga di daerah-daerah yang dikuasai oleh separatis Ukraina.

Di sisi lain, Presiden Joe Biden dilaporkan menjatuhkan sanksi bagi dua daerah di wilayah Donbass, Ukraina Timur, yang mendapat dukungan Rusia.

Baca Juga: Profil dan Biodata Aurel Hermansyah, Istri Atta Halilintar yang Baru Saja Melahirkan

"Kami akan menilai apa yang telah dilakukan Rusia," kata pejabat Gedung Putih kepada wartawan.

Pejabat itu juga menyebut bahwa pasukan Rusia telah dikerahkan secara diam-diam di daerah-daerah separatis selama delapan tahun.

"Pasukan Rusia pindah ke Donbass tidak akan menjadi langkah baru," katanya seperti dikutip dari Channel News Asia.

Baca Juga: Konflik Rusia dan Ukraina Makin Dramatis, PBB Buka Pertemuan Darurat Dewan Keamanan

"Kami akan terus mengejar diplomasi sampai tank-tank itu meluncur."

Sementara, Putin dalam pidatonya menuduh Barat mengubah Ukraina menjadi benteng anti-Rusia.

Putin mengatakan barat memberikan pengakuan kemerdekaan kepada daerah kantong Donetsk dan Luhansk yang dideklarasikan sendiri.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler