Merasa Dirinya Terpapar Namun Ditolak Tes Covid, Perawat Ini Terpaksa Bohong Agar Bisa Dites

13 Mei 2020, 08:50 WIB
PERAWAT di Kanada bernama Kristy Lyn-Kemp.* /CBC News/

 

PIKIRAN RAKYAT - Seorang perawat di Kanada mengatakan dirinya harus memalsukan gejala demi dapat melakukan tes virus corona.

Perawat yang diketahui bernama Kristy-Lyn Kemp ini mengatakan bahwa awalnya ia menelepon hotline di Quebec untuk meminta tes pada hari Minggu, 10 Mei 2020. Demikian laporan CBC dilansir oleh New York Post.

"Saya memberi tahu mereka bahwa saya berasal dari lingkungan positif Covid-19, tetapi saya tidak menunjukkan gejala," katanya dikutip oleh Pikiranrakyat-Depok.com.

Berkat tidak menunjukkan gejala apapun, ia tidak dianjurkan untuk melakukan tes virus corona.

Baca Juga: Tidak Hanya di AS, 'Lebah Pembunuh' Sengat Pria Spanyol Hingga Tewas 

Merasa bingung, Kemp memutuskan untuk kembali menelepon. Khawatir orang yang sama akan menjawab panggilannya, maka dia berbicara dalam bahasa Prancis kali ini.

"Aku mengarang gejala. Aku bilang saya demam dan batuk. Dan saat itulah mereka memberikan aku janji," ucap Kemp.

Pada hari Senin, dia diuji di Beaconsfield dan sekitar 24 jam kemudian, Kemp diberi tahu bahwa dirinya terinfeksi pandemi corona.

"Orang pertama yang saya ajak bicara di telepon, bahwasanya orang tersebut bersikeras bagi orang yang tidak menunjukkan gejala tidak diharuskan untuk melakukan tes virus corona," ucap dia.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Azan Magrib Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini, Rabu 13 Mei 2020 

Padahal saat itu Kemp menyebutkan bahwa dirinya pernah bekerja di Maison Herron.

"Bahkan sekarang, kamu mengucapkan kata Herron dan kamu secara otomatis berpikir hotspot COVID. Kami adalah tempat pertama di berita ketika virus ini merebak. Bagiku, itu benar-benar tidak masuk akal sama sekali," ujarnya.

Kemp tidak mengerti bagaimana tanggapan hotline itu bisa terjadi. Dia berharap pedoman pengujian ditinjau dengan staf yang bekerja di hotline dan 811 jalur informasi.

"Konsekuensinya bisa menjadi bencana besar," katanya.

Baca Juga: Berdalih Bangunkan Sahur, Tawuran Pecah di Depok dan Libatkan Bocah 11 Tahun

Sejauh ini, Kemp tidak memiliki gejala. Dia masih memiliki pekerjaan barunya, akan tetapi harus menunggu hingga dia memiliki dua tes Covid-19 negatif sebelum dia kembali bekerja.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Kesehatan Kanada mengatakan prioritas skrining adalah untuk para profesional kesehatan yang bergejala dalam kontak langsung dengan pasien Covid-19.

Untuk staf yang bekerja di CHSLD, katanya mereka akan diuji, dengan atau tanpa gejala yang dialami.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler