Rusia Hancurkan Kedamaian Eropa, NATO Peringatkan Dunia Tak Tertipu Kebohongan Putin

26 Februari 2022, 09:16 WIB
Rusia dinilai menghancurkan kedamaian Eropa, sehingga NATO peringatkan dunia tak tertipu kebohongan Pemerintahan Putin. / Nato.int/

PR DEPOK - North Atlantic Treaty Organization alias NATO tak tinggal diam atas invasi Rusia ke Ukraina, mereka kini sedang bersiap mengerahkan lebih banyak pasukan ke Eropa Timur.

Dalam pengumuman virtual, Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg menyebut Rusia sudah cukup membuat rentetan kebohongan atas alasan melakukan invasi terhadap Ukraina.

"Tidak seorang pun boleh tertipu oleh rentetan kebohongan pemerintah Rusia," tegas Stoltenberg dalam sebuah pernyataan, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Sky News.

"Kami sekarang membuat pengerahan pasukan pertahanan tambahan yang signifikan ke bagian timur aliansi," kata pernyataan itu.

Baca Juga: Buntut Perang dengan Ukraina, F1 Putuskan GP Rusia 2022 Batal Digelar

Stoltenberg lebih lanjut mengatakan NATO akan mengerahkan elemen pasukan tanggapan, seperti terus mengirim senjata ke Ukraina, termasuk pertahanan udara.

Selain itu, Stoltenberg memperingatkan invasi Rusia adalah ancaman paling parah bagi keamanan Euro-Atlantik dalam beberapa dekade.

"Rusia telah menghancurkan perdamaian di Eropa. Orang-orang Ukraina berjuang untuk kebebasan mereka dalam menghadapi invasi Rusia yang tidak beralasan. Kami menyesalkan hilangnya nyawa secara tragis, penderitaan dan kehancuran manusia yang sangat besar," jelasnya.

Baca Juga: PAN Setuju Pemilu 2024 Ditunda, Sindiran Said Didu: Kapal Mau Tenggelam tapi Tidak Mau Ganti Kapten

Untuk itu, Stoltenberg dengan tegas meminta Rusia berhenti memainkan perang tak masuk akal.

"Kami meminta Rusia untuk menghentikan perang yang tidak masuk akal ini, segera menghentikan serangannya, menarik semua pasukannya dari Ukraina dan kembali ke jalur dialog dan menjauh dari agresi," tegasnya.

"Kami menghadapi normal baru dalam keamanan Eropa, di mana Rusia secara terbuka menentang tatanan keamanan Eropa dan menggunakan kekuatan untuk mengejar tujuannya," pungkas Stoltenberg.

Sementara itu, Uni Eropa telah sepakat untuk membekukan aset Presiden Rusia Vladimir Putin dan menteri luar negerinya, Sergei Lavrov, beserta paket sanksi lainnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Sky News

Tags

Terkini

Terpopuler