PR DEPOK - Di tengah krisis Ukraina dan Rusia, pejabat keamanan siber memperingatkan adanya potensi gelombang serangan siber yang didukung Rusia.
Serangan siber yang didukung Rusia menurut pejabat keamanan siber tersebut dapat mengacaukan negara-negara NATO.
Badan keamanan siber Uni Eropa ENISA melaporkan bahwa terdapat peningkatan substansial ancaman keamanan siber.
Laporan gabungan bersama tim respons siber internalnya CERT-EU mengenai serangan siber itu ditujukan kepada organisasi swasta dan publik di seluruh Uni Eropa.
Menurutnya, serangan siber tersebut mendorong narasi palsu melalui media yang berafiliasi dengan Rusia untuk membuat dalih perang dengan memicu klaim bahwa anggota Kyiv atau NATO akan segera menyerang sasaran militer Rusia.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Politicou pada Selasa, 15 Februari 2022, peringatan serangan siber dari badan Uni Eropa tersebut ternyata mengikuti pesan serupa dari badan-badan dunia maya di seluruh blok NATO.
Seperti halnya Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA) Amerika Serikat pada akhir pekan kemarin menyarankan Uni Eropa untuk bersiap menghadapi serangan siber.
Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris (NCSC) merilis peringatan serupa pada akhir Januari, seperti yang dilakukan Belanda dan pengawas keamanan siber nasional lainnya dalam beberapa pekan terakhir.