Donald Trump Sebut WHO Jadi Boneka Tiongkok dan Tak Becus Tangani Corona

19 Mei 2020, 14:29 WIB
DONALD Trump.* /JONATHAN ERNST/REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Ameria Serikat Donald Trump mengancam akan menarik diri dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO. Donald Trump menyebut WHO sebagai boneka Tiongkok.

AFP melaporkan, Selasa 19 Mei 2020, Donald Trump sedang mempertimbangkan memangkas dukungan pendanaan untuk WHO.

Karena banyaknya kematian dan kasus positif virus corona di Amerika Serikat dibandingkan negara lain, Donald Trump yang berada di bawah tekanan kemudian menyalahkan WHO. Dia menyebut WHO tidak becus memerangi penyebaran virus corona sejak awal.

"Mereka (WHO) adalah boneka Tiongkok. Mereka Tiongkok-sentris untuk membuatnya terlihat lebih baik," ujar Donald Trump di Gedung Putih.

Baca Juga: Mantan Petinggi WHO Sebut Covid-19 Dapat 'Terbakar' dengan Sendirinya Sebelum Vaksin Dikembangkan

Dia menyebut, selama ini Amerika Serikat memberi pendanaan 450 juta dolar atau sekira Rp 6,6 triliun setiap tahunnya kepada WHO.

Jumlah itu tercatat sebagai kontribusi terbesar dibanding negara lain. Donald Trump mengatakan, sejumlah rencana tengah disusun untuk memangkas pendanaan untuk WHO karena merasa bahwa Amerika Serikat tidak diperlakukan dengan benar.

Donald Trump mengatakan, Tiongkok selama ini hanya memberi pendanaan 40 juta dolar atau sekira Rp 593 miliar setiap tahun.

Donald Trump mengancam menurunkan jumlah pendanaan untuk WHO. Namun, sebelum ancaman itu dieksekusi, WHO berjanji akan melakukan tinjauan ulang secara independen soal respons pandemi virus corona.

Baca Juga: Baru Tiga Hari Keluar dari Penjara, Bahar Smith Kembali Ditahan karena Langgar Aturan Asimilasi

Donald Trump menilai upaya yang WHO lakukan dalam menangani pandemi virus corona sangat buruk.

Sementara itu, Presiden Tiongkok XI Jinping justru menyatakan dukungan kepada WHO untuk melakukan pengkajian komprehensif terhadap respons global atas pandemi virus corona.

XI Jinping juga menjanjikan dana 2 miliar dolar atau sekira Rp 29,6 Triliun sebagai dukungan finansial selama dua tahun dalam membantu penanganan pandemi corona, khususnya di negara berkembang.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler