Perluas Sanksi bagi Rusia, AS Targetkan Konglomerat Alisher Usmanov yang Miliki Hubungan dengan Putin

3 Maret 2022, 14:10 WIB
Miliarder Rusia Alisher Usmanov harus rela melihat Mega Yacht miliknya disita oleh Jerman, buntut Invasi Rusia ke Ukraina. /REUTERS/Evgenia Novozhenina

PR DEPOK – Amerika Serikat (AS) tengah mempersiapkan sanksi lanjut bagi Rusia, dengan menargetkan lebih banyak oligarki serta perusahaan dan aset orang-orang yang berkaitan dengan Vladimir Putin.

Sanksi ini disiapkan untuk memberikan tekanan kepada Putin atas invasi Rusia terhadap Ukraina, sejak Kamis 24 Februari 2022.

Rencananya, sanksi lanjutan iniakan dimumkan AS awal minggu ini. Sementara, pejabat AS juga menyebut Washington juga tengah mempersiapkan sanksi bagi pejabat yang ada di dalam lingkaran Putin.

Baca Juga: Menlu Rusia Sergey Lavrov Ungkap Perang Dunia III akan Ditandai dengan Perang Nuklir

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia, Departemen Keuangan AS mengeluarkan panduan untuk menutup celah Rusia mengeksploitasi dalam upayanya menghindari sanksi.

"Panduan hari ini memperjelas bahwa tindakan seperti itu atas nama Bank Sentral Rusia dilarang, menutup upaya untuk mengakses sistem keuangan AS," kata Departemen Keuangan AS.

Washington telah berulang kali memperingatkan bahwa mereka siap untuk mengenakan biaya lebih tinggi kepada orang-orang kaya Rusia di AS.

Baca Juga: Pasukan Rusia Berada di Kota Kherson Ukraina, Walikota Igor Kolykhayev Sebut Pihaknya Suka Damai

Sementara, Departemen Kehakiman AS meluncurkan satuan tugas yang dikenal sebagai "KleptoCapture" yang bertujuan untuk menekan keuangan oligarki Rusia.

Washington sejauh ini memberlakukan beberapa sanksi, termasuk terhadap Putin dan bank sentral, setelah pasukan Rusia menginvasi Ukraina.

Langkah-langkah tersebut, termasuk sanksi terhadap pihak yang memiliki hubungan dengan Sberbank, VTB, Rosneft dan Layanan Keamanan Federal (FSB).

Baca Juga: Jika Bantu Vladimir Putin, Boris Johnson Peringati Perusahaan atau Individu di Inggris akan Dapat Sanksi

Surat kabar The Washington Post, memberitakan, daftar orang-orang yang disiapkan oleh Gedung Putih dan Departemen Keuangan akan tumpang tindih dengan beberapa dari mereka yang dikenai sanksi oleh Uni Eropa, termasuk Alisher Usmanov, pemilik konglomerat besi dan baja.

Sebelumnya, Uni Eropa (UE) menjatuhkan sanksi pada 26 orang terkemuka atas invasi Rusia ke Ukraina, pada Senin 1 Maret 2022.

Sanksi ini termasuk di dalamnya oligarki dan pebisnis yang aktif di sektor minyak, perbankan dan keuangan.

Namun, beberapa orang yang termasuk dalam daftar, belum digunakan AS untuk memberlakukan sanksi, termasuk Nikolay Tokarev, kepala eksekutif raksasa energi Transneft, Dmitry Chernyshenko, wakil perdana menteri Rusia, dan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Baca Juga: Sekjen PSI Sebut SBY Bisa Kembali Berlaga Jika Presiden 3 Periode, Rachland: Sejak Masih Berkuasa, SBY Menolak

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan bahwa sanksi AS pada akhirnya akan simetris dan saling memperkuat dengan sekutu dan mitra AS.

Washington telah berulang kali memperingatkan bahwa pihaknya siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk meminta pertanggungjawaban Moskow atas invasinya ke Ukraina.

Dalam pidato kenegaraannya, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa mereka akan bekerja keras untuk merebut kapal pesiar, apartemen mewah, dan jet pribadi milik orang kaya Rusia yang memiliki hubungan dengan Putin.

"Kami datang untuk keuntungan buruk Anda," kata Biden.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler