Bendungan Manly Tumpah, Korban Banjir di Pantai Timur Australia Meningkat Menjadi 20 Orang

9 Maret 2022, 17:15 WIB
Bendungan Manly tumpah hingga korban banjir bandang di Pantai Timur Australia meningkat menjadi 20 orang. /Pixabay/@Herman

PR DEPOK - Bencana banjir bandang yang selama seminggu ini melanda pantai timur Australia telah menelan korban.

Bendungan Manly di utara Sidney juga tumpah yang menyebabkan air banjir bandang semakin naik dan merusak banyak properti.

Hal tersebut menyebabkan korban banjir bandang semakin meningkat menjadi 20 orang setelah mayat seorang pria dan seorang wanita ditemukan di banjir di Sydney.

Pihak berwenang mengatakan pasangan itu diyakini sebagai ibu dan anak yang hilang dan mobilnya ditinggalkan di kanal stormwater.

Baca Juga: Pentagon Tolak Ide Polandia Beri Bantuan Jet Tempur MIG-29 ke Ukraina: Perang Rusia Bisa Meluas

Puluhan ribu penduduk Sydney telah dihimbau untuk mengungsi dari rumah mereka saat badai hebat banjir tersebut.

Banjir bandang tersebut telah menggenangi petak-petak kota terbesar di Australia pada hari Selasa.

Dilansir dari laman NDTV, bahwa biro cuaca nasional telah memperingatkan "48 jam ke depan yang sulit" untuk Sydney.

Peringatan telah diberikan bagi 60.000 penduduk di Sidney yang harus tunduk pada peringatan evakuasi karena Bendungan Manly kota yang mulai tumpah.

Baca Juga: Agar Cepat Move On, Simak 3 Tips Paling Ampuh Lupakan Mantan Pacar

Curah hujan yang tinggi di Sydney telah membanjiri jembatan dan rumah, menyapu mobil.

Selain itu, banjir juga telah meruntuhkan atap pusat perbelanjaan dan supermarket.

Menurut informasi, bahwa sepanjang pinggiran sungai Georges Hall, kendaraan semi tenggelam dan polisi harus menyelamatkan orang-orang yang terdampar di mobil mereka.

Layanan darurat negara telah diperketat saat hujan deras dan badai hebat berlanjut hingga minggu kedua.

Baca Juga: Demi Hindari Sanksi, Oligarki Rusia Kabur ke Israel dengan 7 Jet Pribadi

Peringatan banjir juga terus diberlakukan untuk seluruh garis pantai sepanjang 2.000 kilometer (1.250 mil) di New South Wales.

"Ini sangat mirip dengan kebakaran hutan 'Musim Panas Hitam'," kata juru bicara layanan darurat Phil Campbell.

Menurut Campbell, dalam seminggu terakhir ini, skala kerusakan properti dan satwa liar serupa dengan kebakaran hutan yang menghancurkan.

Campbell juga mengatakan bahwa banjir besar yang melanda timur Australia selama seminggu ini sama dengan bencana kebakaran hutan selama berbulan-bulan pada akhir 2019 dan awal 2020.

"Kami juga memiliki efek serupa pada masyarakat dalam hal dislokasi dengan jalan ditutup, infrastruktur rusak, listrik padam," tambah Campbell.

Baca Juga: BLT Anak Sekolah Rp4,4 Juta 2022 Cair Kapan? Simak Penjelasan dan Cara Cek Penerima untuk Siswa SD-SMA

Dalam 24 jam terakhir, layanan darurat telah dipanggil ke 100 penyelamatan banjir di seluruh negara bagian.

Di utara kota Sidney, para peneliti banjir dievakuasi dari laboratorium mereka saat air dari Bendungan Manly di dekatnya mulai tumpah ke daerah pinggiran kota.

Menurut laporan, bahwa para peneliti di bawah Fasilitas Universitas New South Wales menggunakan air dari bendungan untuk menjalankan eksperimen skala besar tentang skenario banjir satu dalam 100 dan satu dalam 1.000 tahun.

Mitchell Harley, peneliti dari New South Wales yang baru tiba di tempat kerja di pagi hari mengatakan bahwa air banjir sudah naik tetapi segera hujan menyebabkan banjir yang signifikan di laboratorium.

"Kami belum pernah melihat dampak sebesar itu dalam 60 tahun laboratorium," kata Harley.

Baca Juga: Haji Faisal Tegas Somasi dan Laporkan Pihak yang Sebut Fuji Pelakor, Denise Chariesta Terancam?

Harley mengatakan banjir yang menggenangi Sydney dalam beberapa hari terakhir menunjukkan perlunya mempertimbangkan dampak perubahan iklim di kota pesisir berpenduduk lebih dari lima juta orang itu.

"Kami memiliki banyak infrastruktur tua di Sydney yang dirancang untuk peristiwa banjir bersejarah.

Banyak infrastruktur ini perlu dievaluasi ulang dalam konteks perubahan iklim," Ucap Harley.

Di bagian utara New South Wales, banjir minggu ini telah menghancurkan rumah-rumah, menghanyutkan mobil dan membuat ratusan penduduk setempat terdampar di atap mereka.

Baca Juga: Britania Raya Sanksi Tegas Rusia, Semua Maskapai dan Jasa Penerbangan Berkaitan Moskow Dilarang Terbang

Menurut laporan komisioner layanan darurat negara bagian Charlene York, ada
800 orang di akomodasi darurat di wilayah Sungai Utara negara bagian saja.

Menurut layanan darurat, hampir setengah dari 5.000 rumah yang dilanda banjir yang diperiksa di wilayah tersebut setelah bencana sudah tidak dapat dihuni kembali.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler