Bicara dengan Presiden Jokowi, PM Jepang Fumio Kishida Ajak ASEAN Ambil Sikap atas Invasi Rusia ke Ukraina

9 Maret 2022, 18:45 WIB
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida. /Stanislav Kogiku/ Pool via REUTERS

PR DEPOK - Jepang mengatakan pihaknya akan berusaha mengajak negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) untuk memberikan sanksi kepada Rusia atas invasi ke Ukraina.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bahkan menyebut Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk mengambil tindakan atas nama ASEAN.

"Saya mengatakan kepada Presiden Jokowi bahwa kami bermaksud untuk menanggapi situasi Rusia-Ukraina dengan bertindak dalam persatuan ASEAN"

Baca Juga: Hasil Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 23 Resmi Diumumkan, Cek Nama Peserta yang Lolos dengan 3 Cara Ini

"Termasuk Indonesia, yang tahun ini memegang kursi kepresidenan G20,” tuturnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Yeni Safak pada Rabu, 9 Maret 2022.

Telah diketahui sebelumnya, Indonesia merupakan anggota ASEAN serta bergabung dalam kelompok 20 negara dengan ekonomi teratas atau G20.

Kishida mengatakan bahwa Jepang dan Indonesia juga telah setuju untuk bekerja sama dalam menanggapi situasi di Ukraina.

Baca Juga: Bertemu Mayang di Sidang Gala Sky, Fuji Memuji Kecantikan Wajah Adik Vanessa Angel: Cantik kok

Sebelumnya, ASEAN telah mengeluarkan dua pernyataan mengenai perang Rusia-Ukraina dengan mendesak kedua belah pihak untuk melakukan diplomasi dan dialog.

Blok Asia Tenggara tersebut, yang saat ini diketuai oleh Kamboja, juga menawarkan untuk memfasilitasi keterlibatan antara Moskow dan Kyiv.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi mengesampingkan pengiriman utusan khusus untuk menengahi Rusia-Ukraina.

Baca Juga: Cegah Kemenangan Rusia, Ukraina Diklaim Perlu Bertahan 7-10 Hari Lagi

"Jepang fokus pada kerja sama Eropa dan Amerika Serikat yang keduanya berupaya menyelesaikan konflik melalui sanksi yang lebih luas terhadap Rusia"

"Daripada harus bertindak sendiri dengan mengirim mantan perdana menteri seperti Shinzo Abe sebagai utusan khusus," kata Hayashi.

Menurut laporan terpisah, Tokyo telah menerima delapan orang dari Ukraina yang memiliki kerabat di Jepang. Mereka telah diberikan izin tinggal jangka pendek selama 90 hari.

Baca Juga: Senasib dengan Indra Kenz, Dony Salmanan Ditetapkan Sebagai Tersangka hingga Terancam Dimiskinkan!

Lebih jauh, juru bicara Pemerintah Jepang Hirokazu Matsuno mengumumkan dalam konferensi pers bahwa Tokyo akan menjatuhkan lebih banyak sanksi kepada Rusia dan Belarusia.

Tokyo bergabung dengan sekutu baratnya yang telah memberikan sanksi kepada presiden Rusia, menteri luar negeri dan beberapa bank. Beberapa pabrik pembuat mobil asal Jepang juga menangguhkan operasi di Rusia.

“Ketika Rusia meningkatkan serangannya ke Ukraina dengan Belarus jelas terlibat, Jepang akan melarang ekspor peralatan penyulingan minyak ke Rusia dan produk penggunaan lainnya ke Belarus,” kata Matsuno.

Baca Juga: Puput Dikabarkan Minta Pisah, Ini Respons Doddy Sudrajat soal Isu Keretakan Rumah Tangga

Begitupun perusahaan jasa kartu kredit Jepang, JCB Co., telah mengumumkan akan menangguhkan operasi di Rusia mulai Senin pekan depan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Yeni Safak

Tags

Terkini

Terpopuler