Kagumi Tentara Israel, Wali Kota Kyiv Ajak Ukraina Belajar dari IDF Soal Perang: Kita Harus Bela Negara

12 Maret 2022, 16:01 WIB
Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko ajak warga sipil Ukraina belajar soal perang dari IDF, pasukan Israel yang terus perang. /Instagram/ @vitaliyklitschko/

PR DEPOK - Ukraina masih menjalani perang melawan Rusia, kini Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengaku punya pandangan pertempuran yang mengagumi tentara Israel, IDF.

Terkait mental dalam perang Rusia-Ukraina, Vitali Klitschko lebih lanjut menceritakan perjalanan pertempuran yang dilalui sepanjang hidupnya.

Vitali Klitschko mengaku siap menghadapi bahaya apapun dalam perang Rusia-Ukraina, seperti perjalanan hidup yang selalu terkait dengan pertempuran.

Sebelum menjadi Wali Kota Kyiv, Vitali Klitscho merupakan mantan juara kelas berat dari Organisasi Tinju Dunia yang mengalahkan puluhan petinju dari seluruh dunia selama karier pertamanya.

Baca Juga: Rusia Akan Membuka Koridor Kemanusiaan Harian dari Ukraina ke Rusia

Usai melepas profesi petinju, Vitali Klitscho beralih ke politik dan terpilih menjadi Wali Kota Kyiv, ibu kota Ukraina sejak 2014 lalu.

Kepada Jerussalem Post, Klitschko mengaku inspirasi dalam militer yang bisa memenangkan pertempuran perang adalah Israel, di mana IDF mampu memobilisasi dan memaksimalkan pasukan cadangan.

“Kita harus belajar dari Israel bagaimana membela negara kita, dengan setiap warga negara,” katanya.

“Kalau cinta tanah air, mereka harus siap bela negara. Kami harus banyak belajar dari Israel karena kami membutuhkan setiap warga negara untuk mempertahankan rumah dan masa depannya,” tambahnya.

Baca Juga: Luhut Klaim 110 Juta Netizen Setujui Penundaan Pemilu, Said Didu: Tiap Hari Rakyat Disuguhi Kebohongan

Diakui Klitschko, terdapat hubungan kuat yang dijalani dengan Kepala Rabi Ukraina karena secara hukum, dia adalah seorang Yahudi.

“Saya bangga memiliki darah Yahudi,” katanya.

Sedangkan terkait tujuan Klitschko saat ini dalam perang Rusia-Ukraina adalah membatasi pertumpahan darah di Kyiv yang diperkirakan bakal menjadi lebih buruk beberapa hari ke depan.

“Saya tidak bisa mengenali kota saya sendiri, dengan segala kekosongan, barikade dan blok,” katanya.

“Kami tidak tahu kehidupan seperti ini. Setiap pagi, saya bangun dan berharap ini mimpi buruk. Tapi itu kenyataan. Ya, aku takut, karena aku tidak gila. Saya takut untuk keluarga saya, teman-teman saya, kota saya dan negara saya. Tapi saya memberitahu orang-orang saya untuk tidak gugup. Kita harus kuat. Ini adalah rumah kami,” jelasnya.

Baca Juga: AS Kirimkan Senjata MANPADS ke Ukraina, Diharapkan Bantu Pasukan Zelenskyy Lawan Invasi Rusia

Selama 17 hari perang, Klitschko mengatakan alarm pengeboman dibunyikan sekitar 20 kali sehari, dan banyak wanita dan anak-anak yang tinggal di kota itu telah pergi untuk tinggal di bawah tanah.

Bahkan, dia tidak menyalahkan mereka yang telah pergi ke negara lain untuk menghindari bahaya, termasuk mengirim ibunya sendiri pergi.

“Putin ingin mencuri masa depan kita dan membawa kita kembali ke Uni Soviet, meski kami tidak ingin kembali,” tegasnya.

Baca Juga: Bansos PBI, Siapa yang Berhak Mendapatkan? Simak di Sini Pengertian hingga Cara Cek Penerima Bantuan

Untuk itu, Klitschko kembali meminta masyarakat dunia mengerti situasi perang Rusia-Ukraina ini perlu didukung, sebagaimana kebebasan yang begitu ingin dipertahankan warga sipil Ukraina.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah mendukung Ukraina dan kebebasan kami dalam perang yang tidak masuk akal ini," katanya.

“Kami membutuhkan dukungan politik, keuangan dan militer. Tanpa teman-teman kita, kita tidak bisa bertahan hidup," pungkasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Jerussalem Post

Tags

Terkini

Terpopuler