Peringatkan Iran, Dubes Rusia di Teheran Minta Sekutunya agar Tak Tertipu oleh Barat

18 Maret 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi - Dubes Rusia di Iran memperingatkan sekutunya Teheran agar tidak mudah tertipu oleh Barat. /Pexels/Anna Tis.

PR DEPOK - Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Iran, Levan Dzhagaryan memperingatkan Teheran untuk tidak tertipu oleh Barat.

Menurut Dzhagaryan, Barat sedang mencoba untuk memecah aliansi Iran dan Rusia di tengah pembicaraan kesepakatan nuklir.

"Kita tidak boleh ditipu oleh mereka. Ini bukan hanya tentang Iran dan ini nyata bagi kita. Kami pernah ditipu oleh mereka," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Eye.

"Setelah runtuhnya Uni Soviet, Barat mengatakan NATO tidak akan melakukan ekspansi ke timur, tapi apa yang telah mereka lakukan? Kami tidak akan percaya lagi," tutur dia lagi.

Baca Juga: Bukan Invasi ke Ukraina, Vladimir Putin Klaim Sanksi Negara Barat ke Rusia karena Ini

Dzhagaryan, yang bertugas di Iran sebagai duta besar selama lebih dari 10 tahun, menarik persamaan antara invasi Rusia ke Ukraina dan perang Iran-Irak pada 1980-an.

Sejak awal perang di Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu, Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Teheran telah secara dramatis meningkatkan kegiatan propagandanya.

Dzhagaryan terus mendesak kantor berita Iran agar menyebut aksinya di Ukraina sebagai operasi militer khusus, bukan serangan militer.

Baca Juga: Ukraina Tuai Kecaman HRW Saat Hadapi Invasi Rusia, Ada Apa?

Dalam wawancara dengan salah satu tv nasional Iran, Dzhagaryan menegaskan kembali bahwa Presiden Putin percaya Ukraina adalah negara fiktif yang didirikan oleh Vladimir Lenin, pemimpin bekas Uni Soviet.

"Donbass sebelumnya milik Rusia dan secara paksa dianeksasi oleh Ukraina. Vladimir Putin menekankan Ukraina sebenarnya adalah sebuah negara bernama Vladimir Ivitch Lenin. Jadi Ukraina merupakan negara fiktif," katanya.

Ditanya mengenai pelanggaran integrasi teritorial negara lain, Dzhagaryan mengatakan Rusia“tidak punya pilihan lain dan memilih menyalahkan Barat.

Baca Juga: Ukraina Siap Berdamai dengan Rusia, tapi 'Haram' Menyerah pada Invasi Kremlin

"Saya ulangi sekali lagi bahwa kami tidak mendukung perang. Kami dipaksa, dan ini adalah konspirasi Amerika Serikat dan Barat," ucap dia.

"Mereka menggunakan Ukraina. Rusia adalah negara besar dan mereka ingin melemahkan kita," pungkas Dubes Rusia di Iran itu.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Middle East Eye

Tags

Terkini

Terpopuler