Kota Mariupol di Ukraina Dibombardir Rusia, Warga Terpaksa Kubur Jasad Keluarga di Pinggir Jalan

21 Maret 2022, 17:00 WIB
Kondisi Kota Mariupol di daerah perumahan setelah penembakan di tengah invasi Rusia ke Ukraina 3 Maret 2022. /Twitter @AyBurlachenko/Reuters

PR DEPOK - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, pada Sabtu, 19 Maret 2022 kemarin, menyatakan bahwa kota pelabuhan Mariupol telah dikepung sepenuhnya oleh Rusia.

Volodymyr Zelensky mengklaim, hal tersebut merupakan sebuah teror yang akan terus diingat penduduk Mariupol selamanya.

Pada Minggu 20 Maret 2022 kemarin, pasukan militer Rusia dikabarkan kembali melakukan pengeboman di kota pelabuhan Mariupol, di timur Ukraina.

Baca Juga: Aksi Pawang Hujan di MotoGP Mandalika Ramai Dikritik, Priyo Sambadha: Faktanya Kita Selama Ini Menghadirkan

Andrei yang merupakan salah satu warga kota Mariupol, terlihat sibuk mengubur tetangganya yang meninggal, untuk dikuburkan di pemakaman darurat yakni di pinggir jalan.

Andrei mengatakan, tetangga yang dia kubur tidak terbunuh oleh peluru atau granat Rusia, tetapi meninggal karena penyakit yang semakin diperburuk karena tidak dapat memperoleh bantuan medis.

"Bom-bom itu tidak membunuh mereka, itu karena di ruang bawah tanah, mereka kekurangan aktivitas fisik, stres, juga dingin," kata Andrei, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari NDTV.

Baca Juga: Soroti Pawang Hujan di MotoGP Mandalika, Fadli Zon 'Sentil' Pemerintah: Kita Juga Perlu Pawang Utang

Sementara itu, keluarga yang masih bertahan di Mariupol semakin resah, setelah mulai kekurangan persediaan bahan pangan.

Sejauh pemandangan di kota Mariupol, hanya terlihat beberapa mayat yang terbaring dengan tertutup selimut kotor, dan beberapa orang lainnya terlihat membawa barang-barang mereka dalam kantong plastik atau kotak kardus.

Selain itu, Andrei mengatakan, dia dan teman-temannya disarankan oleh militer Ukraina untuk menyimpan mayat di ruang bawah tanah, tetapi tempat tersebut telah dipenuhi dengan orang-orang yang berlindung dari serangan artileri dan rudal Rusia.

Baca Juga: Klik cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek PKH Online, Ada BLT Balita Rp3 Juta untuk Anak Usia Dini

"Saya berharap akan ada semacam penguburan kembali (pemakaman umum yang layak) dan ini hanya sementara," ucap Andrei, sambil
menunjuk ke lubang kuburan.

Di sisi lain, seorang pustakawan di universitas, Irina Chernenko, telah terjebak di ruang bawah tanah yang sekarang menjadi rumahnya selama 11 hari.

"Kami berharap yang terbaik, untuk hidup sebagai manusia, Blok apartemen hancur, semuanya hancur, ke mana kita bisa pergi dari ruang bawah tanah?" ujar Irina Chernenko.

"Kami memasak di api unggun, untuk saat ini kami memiliki beberapa makanan dan kayu bakar, dalam seminggu kami tidak akan memiliki apa-apa, tidak ada makanan sama sekali," tuturnya lagi.

Baca Juga: Cara Daftar DTKS Online Lewat HP untuk Dapat Bansos PKH Rp3 Juta hingga STB Gratis dari Kominfo

Sejumlah kota-kota besar di Ukraina dilaporkan telah dikepung oleh militer Rusia, sejak memanasnya konflik pada 24 Februari.

Terkepungnya para penduduk Ukraina di sejumlah kota, telah membuat mereka tidak mengetahui nasib kerabat yang tinggal di kota lain.

"Tidak ada berita, tidak ada informasi, semuanya hancur, kami tidak tahu bagaimana kami akan hidup sekarang," kata Natalia, yang merupakan seorang pekerja taman kanak-kanak.

Natalia kabarnya masih tinggal bersama anak-anaknya, dan masih tidak bisa mengungsi ke negara tetangga.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler