Ukraina Tolak Serahkan Kota Mariupol pada Rusia, Wakil Perdana Menteri: Tidak Ada Pembicaraan

- 21 Maret 2022, 15:50 WIB
Ukraina menolak menyerah atas Mariupol yang dalam penjajahan Rusia, begini kata Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk.
Ukraina menolak menyerah atas Mariupol yang dalam penjajahan Rusia, begini kata Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk. /Pixabay/ELG21/

PR DEPOK - Ukraina menolak menyerah mempertahankan Kota Mariupol pada Rusia, Wakil Perdana Menteri tidak ada pembicaraan lanjutan.

Ukraina menyatakan untuk menolak seruan Rusia untuk menyerah atas Kota Pelabuhan Mariupol yang terkepung oleh pasukan Rusia. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk.

Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk juga mengatakan bahwa pihaknya dan Rusia tidak mengadakan pembicaraan untuk penyerahan senjata, dan telah menyatakan tolak untuk serahkan Kota Pelabuhan Mariupol pada Rusia.

Baca Juga: Bansos PBI 2022 Mulai Cair Hari Ini, Simak Cara Daftar, Syarat, dan Cek Penerima Bantuan Jaminan Kesehatan

Mariupol sendiri, adalah kota pelabuhan yang strategis yang sebagian besar berbahasa Rusia hingga cocok menjadi target utama serangan Moskow. Mendapatkan Mariupol akan membantu pasukan Rusia mengamankan koridor darat ke Semenanjung Krimea yang diambil oleh pihak Moskow dari Ukraina pada 2014.

“Tidak ada pembicaraan tentang penyerahan senjata, Kami telah memberitahu pihak Rusia tentang hal ini,” kata Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari NDTV pada 21 Maret 2022.

Mariupol juga telah mengalami beberapa pemboman terberat sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 februari. Banyak dari 400.000 penduduknya tetap terperangkap dengan sedikit makanan, air, dan listrik.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 24 Ditutup Hari Ini, Simak 5 Penyebab Umum Gagal Lolos Seleksi

Rusia telah memberi Mariupol sampai pukul 5 pagi pada tanggal 21 Maret untuk menyerah, dan memperingatkan bahwa mereka yang menolak akan mendapat pengadilan militer.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy telah menyerukan pembicaraan mendesak dengan Moskow, dan mengatakan bahwa pembicaraan damai adalah satu-satunya kesempatan bagi Rusia untuk meminimalkan kerusakan.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x