PR DEPOK – Sebuah mobil menabrak dengan kecepatan tinggi ke pesta karnaval di sebuah desa kecil di Belgia selatan.
Alhasil, mobil tersebut berhasil menewaskan enam orang dan menyebabkan luka-luka pada 10 orang yang mengancam jiwa.
Pihak berwenang telah mengesampingkan, untuk saat ini, motif teror di balik insiden tersebut.
"Pada tahap penyelidikan ini, kami mengetahui bahwa sebuah kendaraan menabrak sebuah kelompok dan ada enam orang tewas dan 26 orang terluka, termasuk 10 orang yang hidupnya dalam bahaya," kata jaksa Damien Verheyen, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.
Baca Juga: Lirik Lagu In My Dreams - Red Velvet dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Tragedi itu terjadi sekitar pukul 05.00 waktu setempat, saat karnaval Strepy-Bracquegnies, sebuah desa di sebelah barat bekas kota pertambangan batu bara La Louviere, sedang berlangsung.
Tersangka utama, lahir pada 1988 dan 1990, ditangkap di tempat kejadian dan keduanya tidak diketahui pihak berwenang atas tindakan serupa.
Dalam tradisi kuno, orang-orang yang bersuka ria di karnaval berkumpul saat fajar, berniat untuk menjemput orang lain di rumah mereka di sepanjang jalan.
Orang-orang di Belgia akhirnya mengadakan pesta terkenal mereka lagi setelah dilarang selama dua tahun terakhir untuk melawan penyebaran Covid-19 .
Walikota La Louviere Jacques Gobert mengatakan bahwa hari itu seharusny menjadi hari pembebasan, akan tetapi apa yang terjadi mengubahnya menjadi bencana nasional.
Kota-kota dan desa-desa Belgia menyelenggarakan banyak karnaval jalanan di sekitar musim Prapaskah Gereja Katolik, dengan parade di Binche dan Aalst yang paling terkenal secara internasional.
Baca Juga: Serangan Bom Terjadi di Pusat Perbelanjaan 10 Lantai di Kyiv, Ukraina
Gobert mengatakan ada 150 hingga 200 orang yang berpartisipasi dalam prolog pra-fajar karnaval dan ketika mereka mencapai jalan, sebuah mobil datang dari belakang dengan kecepatan tinggi, menyerang banyak orang.
Fabrice Collingnon, seorang presenter TV Belgia, mengatakan bahwa prosesi berlangsung dengan gembira.
Dia menambahkan bahwa mobil itu sepertinya sengaja masuk ke dalam kumpulan orang di karnaval.
Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo menyesalkan kejadian tersebut, dengan mengatakan pertemuan komunitas untuk berpesta telah menyakitkan.***