Update Insiden Jatuhnya Pesawat China Eastern Airline, Otoritas Serukan Inspeksi

23 Maret 2022, 16:33 WIB
Puing-puing pesawat penumpang China Eastern Airlines yang jatuh, Senin 21 Maret 2022. /Tangkapan layar YouTube Pikiran Rakyat/

PR DEPOK - Sejak insiden kecelakaan China Eastern Airline pada Senin 21 Maret kemarin, maskapai yang menggunakan pesawat Boeing 737 itu kini telah menggandakan armadanya.

Menanggapi kecelakaan penerbangan tersebut, China telah meluncurkan inspeksi di seluruh sektor untuk membantu pihak berwenang mencari korban dan kotak hitam yang jatuh di pegunungan China selatan itu.

Penyebab jatuhnya pesawat China Eastern Airline di wilayah Guangxi hingga saat ini masih belum ditentukan secara pasti.

Baca Juga: Menkominfo Serukan Digitalisasi Pemilu 2024 dengan Sistem E-Voting

Otoritas penerbangan China mengklaim bahwa, penyelidikan mereka akan sangat sulit, karena kerusakan yang sangat parah pada semua bagian pesawat.

Inspeksi yang dilakukan baru-baru ini, akan melibatkan pemeriksaan di semua biro kontrol lalu lintas udara regional, perusahaan penerbangan, dan lembaga pelatihan penerbangan.

Menyoroti kejadian yang tidak diinginkan itu, Wakil Perdana Menteri, Liu He telah mengawasi operasi pencarian dan penyelamatan, pada Senin malam di Guangxi.

Baca Juga: Memasuki Bulan ke-5 Usia Kehamilan, Ria Ricis Beberkan Alasan Baru Berani Ungkap Berita Bahagianya ke Publik

Setelah mengadakan rapat dan pertemuan khusus yang dipimpin Liu He, para pejabat setempat akan bertanggung jawab atas pencarian dan penyelamatan para korban
kecelakaan tersebut, demi membantu pihak yang berwenang.

Hal tersebut menambahkan, para pejabat tersebut juga diminta untuk merilis segala informasi dengan cepat, tepat, dan transparansi.

Selain itu, semua sektor penerbangan juga harus melakukan pemeriksaan khusus kepada armadanya, untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan terulang.

Baca Juga: Aleix Espargaro Sampaikan Salam Perpisahan ke Tanah Air: Malam Terakhir di Surga, Aku Cinta Kamu Indonesia

Pada konferensi pers pertama yang diadakan oleh pemerintah pada Selasa malam di Guangxi, seorang petinggi penerbangan mengatakan bahwa pesawat MU5735 yang jatuh, telah memenuhi standar kelaikan udara sebelum mereka lepas landas dan anggota awak dalam keadaan sehat.

Di sisi lain, ratusan regu penyelamat telah dikerahkan untuk mencari para korban, setelah pesawat yang membawa 132 orang itu dikabarkan kemungkinan tidak ada yang selamat.

Seperti yang diketahui, maskapai dengan nomor penerbangan MU5735 itu tampak menukik tajam ke bawah pada sudut 35 derajat, yang terlihat dalam sebuah cuplikan video yang telah beredar luas.

Baca Juga: Ria Ricis Ungkap Alasan Selama Ini Menahan Perut untuk Sembunyikan Kehamilan: Maaf Ya Sayang

Sebagai informasi, pesawat China Eastern Airline sebelumnya akan melakukan perjalanan dari barat daya kota Kunming, ibu kota provinsi Yunnan, ke Guangzhou di provinsi Guangdong yang berbatasan dengan Hong Kong.

Namun, beberapa jam kemudian setelah lepas landas, pesawat dilaporkan telah hilang kontak pada pukul 14.22 waktu China.

Sebuah laporan mengklaim, pesawat tersebut telah turun tajam dari ketinggian 29.100 kaki menjadi 9.075 kaki, dalam waktu 2,15 menit.

Baca Juga: Pentolan Kasus Investasi Robot Trading Fahrenheit Ditangkap, Polisi: Slogan D4, Duduk, Diam, Dapat Duit

Normalnya, penurunan dari ketinggian tersebut biasanya akan memakan waktu kurang lebih sekitar 30 menit, ketika pesawat hendak mendarat.

Atas insiden yang tidak diinginkan itu, perusahaan Boeing yang berusaha untuk pulih dari beberapa masalah, kini kembali menerima masalah baru, yang sebelumnya model Boeing 737 MAX-nya telah mengalami dua kali kecelakaan.

Tragedi kecelakaan pesawat tersebut telah membuat maskapai penerbangan China Eastern Airline menghadapi kerugian yang semakin dalam, dan saat ini tengah dalam pengawasan ketat dari otoritas penerbangan Beijing.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler