Terungkap Alasan AS dan G7 Bekukan Emas Rusia Atas Invasi ke Ukraina

26 Maret 2022, 16:15 WIB
Ilustrasi - Inilah alasan Amerika Serikat (AS) dan negara G7 terus memberikan sanksi ke Rusia atas invasi Ukraina. /REUTERS/Maksim Levin.

PR DEPOK – Amerika Serikat (AS) dan negara G7 terus memberikan sanksi ke Rusia karena invasi ke Ukraina.

Saat perang Rusia dan Ukraina memasuki bulan kedua, kekuatan Barat telah mengambil tindakan baru yang bertujuan untuk mengacaukan ekonomi Rusia.

Pada hari Kamis, Amerika Serikat dan sekutunya mengumumkan sanksi lebih lanjut yang menargetkan sektor pertahanan Rusia.

Adapun sanksi terbaru di antaranya memblokir transaksi keuangan yang melibatkan cadangan emas internasional bank sentral Rusia.

Baca Juga: Rusia Terpecah, Vladimir Putin Tuding Menteri Pertahanan Biang Kegagalan di Ukraina

AS dan G7 berupaya membatasi kemampuan Rusia menggunakan emas untuk menghindari hukuman sanksi Barat atas invasi di Ukraina.

Pemerintah Presiden Vladimir Putin telah menghabiskan waktu bertahun-tahun membangun cadangannya dan saat ini memiliki cadangan emas terbesar kelima di dunia.

Akan tetapi, AS bersama Kelompok Tujuh dan sekutu Uni Eropa memblokir transaksi emas Rusia.

Sementara itu, Departemen Keuangan AS mengatakan bahwa orang negeri Paman Sam dilarang bertransaksi emas dengan Rusia.

Baca Juga: Fuji dan Thariq Halilintar Badal Umroh Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah, Ini Kata Haji Faisal

"Orang AS dilarang terlibat dalam transaksi apapun termasuk transaksi terkait emas yang melibatkan Bank Sentral Federasi Rusia, Dana Kekayaan Nasional Federasi Rusia, atau Kementerian Keuangan Federasi Rusia,” kata pihak Departemen AS, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Aturan tersebut secara efektif melarang individu, termasuk dealer emas, distributor, grosir, pembeli, dan lembaga keuangan untuk membeli, menjual, atau memfasilitasi transaksi terkait emas yang melibatkan Rusia dan berbagai pihak yang telah dikenai sanksi.

Menurut Rachel Ziemba, seorang rekan senior di Center for a New American Security, larangan transaksi akan berlaku menerapkan sanksi sekunder pada orang yang berdagang emas dengan Rusia.

Baca Juga: Luhut Izinkan Tarawih Asal Sudah Vaksin Booster, Ketua KNPI: Bukan Presiden, Semua Urusan Mau Kau Atur

“Ini adalah cara lain untuk menutup celah sanksi, dan meningkatkan tekanan ekonomi pada entitas Rusia,” kata Rachel Ziemba.

Langkah itu sekaligus sebagai upaya untuk mencegah transaksi keuangan inovatif melalui negara lain yang terus berbisnis dengan Rusia.

Sebelumnya, sanksi terhadap elit Rusia, Bank Sentral negara itu, dan Putin tidak mempengaruhi stok emas Rusia.

Sebagai informasi, saat ini Rusia memiliki cadangan emas antara 100 miliar dolar hingga 140 miliar dolar, yang kira-kira merupakan 20 persen dari kepemilikan di bank sentral Rusia.

Baca Juga: Doddy Sudrajat Akhirnya Bertemu Gala Sky, Ayah Vanessa Angel Ucapkan Ini untuk Haji Faisal

Meski demikian, AS mengatakan bahwa Rusia dapat dan telah menggunakan emas untuk mendukung mata uangnya sebagai cara untuk menghindari efek sanksi.

Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menukar emas dengan valuta asing yang lebih likuid yang tidak dikenakan sanksi saat ini.

Kemudian, cara lainnya adalah dengan menjual emas batangan melalui pasar dan dealer emas.

Emas juga dapat digunakan untuk langsung membeli barang dan jasa dari penjual yang bersedia.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler