Tuding China Terlibat dalam Invasi Rusia, Ukraina Tengah Lakukan Penyelidikan

2 April 2022, 07:40 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping di Beijing, China. /Aleksey Druzhinin/Reuters

PR DEPOK – Kedekatan China dan Rusia disoroti oleh Pemerintah Ukraina, khususnya dalam invasi Moskow.

Pemerintah Ukraina menyebut China sudah meluncurkan serangan siber terhadap militer Ukraina dan target nuklir sesaat sebelum invasi Rusia.

Tudingan Ukraina ke China berkaitan dengan invasi Rusia ini didasarkan pada memo intelijen yang telah didapatkan.

Baca Juga: Alasan Maudy Ayunda Ditunjuk Jadi Jubir Presidensi G20

Layanan keamanan Ukraina, SBU menuduh bahwa China tampaknya telah memiliki pemberitahuan sebelumnya tentang invasi Rusia karena upaya peretasan dimulai sebelum akhir Olimpiade Musim Dingin di Beijing dan mencapai puncaknya pada 23 Februari.

SBU mengatakan target serangan China termasuk pasukan pertahanan perbatasan dan bank nasional.

Upaya itu dirancang untuk mencuri data dan mencari cara untuk mengganggu atau mematikan infrastruktur pertahanan dan sipil Ukraina.

Baca Juga: Update Harga Bahan Pokok di Depok Sabtu, 2 April 2022: Cabai Merah Besar Naik Lagi Jadi Rp56.600 per Kg

Meskipun Rusia diyakini berada di balik sejumlah serangan siber di Ukraina menjelang konflik, SBU mengatakan pihaknya juga mendeteksi peretasan yang memiliki ciri khas unit perang siber Tentara Pembebasan Rakyat.

Menurut SBU, pihaknya mendeteksi peningkatan serangan eksploitasi jaringan komputer (CNE) yang digunakan untuk pengintaian dan spionase.

SBU telah memberikan serangkaian memo intelijen, diperkirakan disiapkan oleh negara lain yang merinci skala peretasan dan termasuk target nuklir.

Baca Juga: Ribuan Kepala Desa Dukung Jokowi 3 Periode, Roy Suryo: Apdesi KW?

“Intrusi yang menjadi perhatian khusus termasuk kampanye CNE yang diarahkan pada Inspektorat Peraturan Nuklir Negara dan Situs Investigasi Ukraina yang berfokus pada Limbah Berbahaya. Serangan CNE khusus oleh program siber China ini termasuk peluncuran ribuan eksploit dengan upaya yang menunjukkan setidaknya 20 kerentanan yang berbeda,” bunyi memo seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian.

Pemerintah Inggris mengonfirmasi bahwa Pusat Keamanan Siber Nasional sedang menyelidiki tuduhan terhadap China.

Diduga lebih dari 600 situs web, termasuk kementerian pertahanan Ukraina menjadi sasaran ribuan upaya peretasan yang dikoordinasikan oleh Pemerintah China.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Bansos BPNT Cair April 2022 hingga Cara Daftar BLT Balita 2022 secara Online

"Pusat Keamanan Siber Nasional sedang menyelidiki tuduhan ini dengan mitra internasional kami," kata seorang juru bicara Pemerintah Inggris.

Sebelumnya, pada tanggal 18 Maret, Presiden AS Joe Biden memperingatkan mitranya dari China Xi Jinping tentang konsekuensi jika China memberikan dukungan material kepada Rusia selama invasi.

Xi Jinping dan Vladimir Putin bertemu di Beijing pada awal Olimpiade Musim Dingin pada bulan Februari dan mengeluarkan pernyataan bersama yang mengatakan ikatan antara kedua negara tidak memiliki batas.

Baca Juga: BLT Minyak Goreng Mulai Cair April 2022, Ini Syarat, Cara Daftar, dan Cek Penerima Bantuan Tunai Rp300 Ribu

Xi Jinping dan Vladimir Putin juga memperjelas dalam pernyataannya bahwa mereka menentang ekspansi lebih lanjut dari NATO.

Menurut SBU, setelah pernyataan itu terjadi peningkatan serangan CNE terhadap Ukraina.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler