Ramai-ramai Kutuk Aksi Pembakaran Alquran di Swedia, China: Tolong Hormati Keyakinan Agama Lain

21 April 2022, 16:55 WIB
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin. /Reuters

PR DEPOK - Pemerintah China melayangkan kritiknya terhadap Swedia setelah insiden baru-baru ini terjadi yang melibatkan pembakaran salinan kitab suci Alquran.

"Kebebasan berbicara tidak dapat dijadikan alasan untuk menghasut diskriminasi rasial atau budaya dan memecah masyarakat"

"Kami berharap Swedia dapat dengan sungguh-sungguh menghormati keyakinan agama kelompok lain," ujar Wang Wenbin seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Monitor pada Kamis, 21 April 2022.

Baca Juga: Lokasi dan Jadwal Penukaran Uang Baru Melalui Kas Keliling di Kota Yogyakarta, Semarang, Surakarta dan Tegal

Pekan lalu, Rasmus Paludan, pemimpin kelompok sayap kanan Stram Kurs (Garis Keras), membakar salinan kitab suci Alquran di Kota Linkoping, Swedia.

Selain itu, Paludan juga mengancam akan membakar salinan kitab suci umat Islam di demonstrasi mendatang.

Organisasi Kerjasama Islam (OKI), pada Selasa lalu, telah mengutuk keras pembakaran salinan kitab suci Muslim, Alquran di Swedia.

Baca Juga: BPUM 2022 Kapan Cair? Simak Jadwal dan Cek Penerima dengan Mengakses Situs eform.bri.co.id

Dalam sebuah pernyataan, Sekretaris Jenderal OKI, Hissein Brahim Taha mengecam tindakan provokatif pembakaran salinan Alquran selama demonstrasi anti-Muslim.

Kelompok pan-Muslim mengatakan pembakaran Alquran itu telah menimbulkan kekhawatiran Muslim tentang tren Islamofobia yang dilanggengkan oleh pendukung ekstrem kanan.

Ketua OKI, bagaimanapun, mengatakan pembakaran Alquran tidak mencerminkan pandangan mayoritas warga Swedia dan Eropa.

Baca Juga: Di Tengah Kekerasan terhadap Warga Palestina, Erdogan: Turki akan Terus Melanjutkan Hubungan dengan Israel

Selain OKI, Turki, Arab Saudi dan sejumlah negara Arab dan Muslim lainnya juga telah mengutuk pembakaran Alquran, menyebut tindakan seperti itu sebagai provokasi dan hasutan terhadap Muslim.

Sementara itu, Irak telah memanggil kuasa usaha Swedia, Hakan Rooth, untuk memprotes pembakaran salinan kitab suci Alquran.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan telah mengajukan protes kepada diplomat Swedia atas pembakaran kitab suci umat Islam.

Baca Juga: Denny Darko Ramal Gading Marten dan Gisel Bakal Rujuk, Ini Penjelasan dari Terawangan Kartu Tarotnya

Kementerian memperingatkan bahwa pembakaran itu membawa implikasi serius pada hubungan Swedia dengan semua Muslim.

Pernyataan itu meminta pemerintah Swedia untuk campur tangan untuk menghentikan setiap tindakan yang memprovokasi sentimen agama.

Kementerian luar negeri Iran juga telah meminta pemerintah Swedia untuk mengambil tindakan atas pembakaran Alquran Muslim baru-baru ini di Swedia.

Baca Juga: Mudah! Begini Cara Daftar BLT UMKM 2022 Rp600 Ribu, Hanya 10 Menit dan Bisa Pakai HP

"Penistaan agama adalah contoh nyata dari kebencian yang kontras dengan kebebasan berbicara dan harus dikutuk oleh semua orang yang percaya pada koeksistensi dan dialog antar agama," ujar juru bicara kementerian, Saeed Khatibzadeh.

Khatibzadeh mendesak Pemerintah Swedia untuk mengambil tindakan segera, keras, dan eksplisit terhadap pelaku serta langkah-langkah praktis untuk mencegah insiden semacam itu.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler