Finlandia dan Swedia Berencana Gabung dengan NATO pada Bulan Mei, Rusia Beri Ancaman

26 April 2022, 10:20 WIB
Dua negara Eropa, Finlandia dan Swedia,e mngungkapkan bahwa mereka berencana gabung dengan NATO, yang diancam Rusia. /Pascal Rossignol/Reuters

PR DEPOK - Baru-baru ini ada kabar bahwa negara Finlandia dan Swedia sama-sama berencana ingin gabung dengan NATO pada bulan Mei.

Kabar itu diketahui bersumber dari tabloid Iltalehti di Finlandia dan Expressen di Swedia melaporkan pada Senin, 25 April 2022.

Mereka memiliki hubungan dekat dengan Rusia, sejak aliansi militer Rusia mencaplok Krimea pada tahun 2014. Namun semenjak Rusia melakukan invasi ke Ukraina, Swedia dan Finlandia terpaksa memastikan keamanan nasional.

Melansir PikiranRakyat-Depok.com dari Channel New Asia, para pemimpin Finlandia dan Swedia berencana untuk bertemu pada minggu 16 Mei mendatang.

Baca Juga: Segera Daftar DTKS Kemensos untuk Dapat Bansos BPNT Sembako dan PKH Lewat HP atau Datang Langsung

Bersamaan dengan itu secara terbuka mereka juga mengumumkan rencana untuk mendaftar dan bergabung dengan aliansi NATO.

Sementara itu, kementerian Finlandia dan Swedia menolak untuk berkomentar usai kabar tersebut muncul.

Menurut berita harian Swedia Aftonbladet meguntip sumber terdekat dengan pemerintah bahwa Amerika Serikat dan Inggris telah menjanjikan peningkatan kehadiran militer Swedia, seperti latihan militer yang lebih mendalam dan 'dukungan politik yang kuat dari negara-negara NATO.

Baca Juga: Apakah BSU 2022 Sudah Cair? Simak Jadwal Pencairan dan Cara Cek Nama Penerima di kemnaker.go.id

Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis,14 April sempat mengecam akan menembakkan rudal hipersonik jika Swedia dan Finlandia Ikut bergabung dengan NATO.

Menurut keterangan dari Dmitry Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia apabila Swedia dan Finlandia benar-benar akan bergabung dengan NATO maka Rusia tidak akan ambil diam.

Mereka menyebut akan memperkuat militer angkatan darat, angkatan laut dan udaranya di Laut Baltik.

Baca Juga: Negara Barat Kirim Senjata ke Ukraina, Menteri Luar Negeri Rusia Ingatkan Perang Dunia 3

Dia juga menambahkan bahwa tidak akan ada lagi perundingan mengenai pembicaraan tentang Baltik "bebas nuklir". Demi keseimbangan, mau tidak mau mereka mengangkat senjata nuklir.

"Tidak ada lagi pembicaraan tentang status bebas nuklir untuk Baltik - keseimbangan harus dipulihkan," ujar Medvedev.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler