Pengujian Massal terhadap Kasus Baru Covid-19 di China Picu Penimbunan Bahan Makanan

26 April 2022, 13:35 WIB
Ilustrasi panic buying menjelang lockdown di China. /Reuters

PR DEPOK - Beberapa penduduk China di berbagai kota dilaporkan mulai banyak yang menimbun pasokan makanan.

Pasalnya, China akan melakukan pengujian massal terhadap sebagian besar dari 21 juta penduduknya ketika gelombang baru Covid-19 memicu penimbunan makanan.

Orang-orang dikabarkan mulai menimbun cadangan makanan sebagai upaya perlindungan terhadap kemungkinan bahwa mereka akan diisolasi.

Baca Juga: Di Tengah Negosiasi Damai dengan Ukraina, Menlu Rusia Singgung Perang Dunia Ketiga

Ibu Kota China, Beijing, mulai menguji orang secara massal di salah satu dari 16 distriknya dengan sebagian besar kasus Covid-19 baru ditemukan.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Independent pada Selasa, 26 April 2022, Beijing juga memberlakukan lockdown di sejumlah tempat tinggal individu.

Sementara hanya 70 kasus telah ditemukan sejak gelombang baru muncul Jumat lalu, pihak berwenang telah meluncurkan langkah-langkah ketat di bawah upaya "nol-Covid-19" China untuk memerangi penyebaran virus.

Baca Juga: BLT UMKM Ada Lagi, Ini Syarat dan Cara Cek Penerima di eform.bri.co.id untuk Cairkan BPUM Rp600 RIbu

Beberapa penduduk bekerja dari rumah dan banyak yang menimbun makanan sebagai perlindungan terhadap kemungkinan bahwa mereka dapat dikurung di dalam ruangan.

Kota Anyang di China tengah dan Dandong di perbatasan dengan Korea Utara menjadi kota terbaru yang memulai lockdown karena varian Omicron menyebar ke seluruh negara berpenduduk 1,4 miliar.

Shanghai yang telah dikunci selama lebih dari dua minggu, melaporkan lebih dari 19.000 infeksi baru dan 51 kematian dalam periode 24 jam terakhir.

Baca Juga: Makin Bringas, Rusia Serang Lima Stasiun Kereta Api Ukraina dalam Waktu Satu Hari

Sementara penduduk Beijing terlihat mulai membeli beras, mie, sayuran, dan makanan lainnya saat antrean panjang terbentuk di beberapa supermarket.

Media Pemerintah China mengeluarkan laporan yang mengatakan pasokan tetap berlimpah meskipun ada lonjakan pembelian.

Pejabat kesehatan Beijing mengatakan kemarin bahwa 29 kasus baru telah diidentifikasi dalam 24 jam sebelumnya, meningkatkan total menjadi 70 sejak Jumat.

Baca Juga: BSU 2022 Cair Tanggal Berapa Saja? Simak Penjelasan serta Jadwal Pencairan BLT Subsidi Gaji Rp1 Juta

Kota tersebut juga telah memerintahkan pengujian massal di seluruh distrik Chaoyang, usai 46 kasus ditemukan.

Dengan 3,5 juta penduduk Chaoyang, serta orang-orang yang bekerja di distrik itu, diharuskan untuk diuji pada minggu ini.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Independent

Tags

Terkini

Terpopuler